Tampilkan di aplikasi

Apa yang salah dengan Garuda?

Majalah Portonews - Edisi 08/2019
5 Agustus 2019

Majalah Portonews - Edisi 08/2019

Garuda Indonesia

Portonews
Abra Talattov, ekonom INDEF saat dihubungi PORTONEWS, pada Senin (29/7/2019) mengamini bahwa penyulapan kerugian menjadi keuntungan dari Garuda Indonesia menjadi penyebab kisruhnya maskapai plat merah ini. Maladministrasi keuangan ini yang menjadi penyebab timbulnya persoalan internal Garuda. “Ini fatal dan sudah bisa dikategorikan sebagai tindakan manipulasi,” kata Abra.

Karena itu bisa dipahami bila pihak Kementerian Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Garuda menyajikan ulang laporan keuangannya. Karena itu, lanjut Abra, untuk mengatasi masalah yang terus membelit Garuda Indonesia, perlu ada RUPS oleh komisaris.“Perlu ada perombakan direksi.

Karena hal ini pun akan berimbas pada BUMN-BUMN lain. “Janganjangan BUMN lain juga melakukan hal yang sama. Publik tidak salah bila menyimpulkan demikian, sebab Garuda Indonesia menjadi salah satu potret BUMN,” terangnya. Hal lainnya, ungkap Abra, masalah yang membelit Garuda Indonesia ini akibat dari tingginya biaya operasional.

Di sisi lain, persaingan di bisnis penerbangan sangat ketat. Karena itu dibutuhkan terobosan-terobosan bisnis yang jitu untuk mendongkrak pendapatan dan menurunkan cost tetapi tidak dengan cara melabrak ketentuan-ketentuan dan perundang-undangan.

Terobosan yang bisa dilakukan, lanjut Abra, misalnya menjalin kemitraan dengan berbagai penyelenggara jasa akomodasi maupun biro-biro perjalanan yang menawarkan berbagai paket wisata, umrah dan lain sebagainya. Abra juga mengutarakan bahwa sudah saatnya pemerintah membuka kran usaha penerbangan bagi maskapai lain, di luar Garuda dan Lion. Selama ini terjadi oligopoli dan monopoli penerbangan.

“Pemerintah harus mendorong dan menciptakan iklim bisnis yang sehat. Semua maskapai penerbangan dalam negeri diberi kesempatan sama dalam ruang persaingan bisnis yang sehat,” tandas Abra seraya menyebut pemberlakuan tarif batas atas menjadi penghambat maskapai lain untuk menjual tiket lebih mahal.
Majalah Portonews di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI