Pulau Jemaja atau Pulau Pedang Bersilang, pada awal sejarah keberadaan pulau ini bermula ditemukannya oleh Nakhoda Ragam. Kapal lanun ataupun bajak laut yang benderanya berlogokan pedang saling bersilang. Tempo dulu, tempat ini daerah sangat strategis untuk persinggahan para pedagang dan mempunyai daya tarik alam yang sangat indah. Sekitar tahun 1750, Padang Melang masih bernama Padang Mampu.
Dalam bahasa daerah Padang Mampok atau Padang Mampu yang artinya suatu dataran pasir yang luas, yang ditumbuhi karimutu, yang mampu memenuhi kebutuhan jual beli sehari-hari. Melalui Festival Padang Melang di tengah keindahan Pantai Panjang yang melingkar di sebelah utara Pulau Tioman, Kepulauan Anambas, siap menyapa dunia melalui persembahan warisan budaya bertema Helat Budaya Melayu Pesisir tahun 2019.
Seruan Master of Ceremony terdengar lantang menyampaikan asal-muasal Padang Melang dan dimulainya perhelatan Budaya Melayu Pesisir di Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Festival Padang Melang Anambas yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas berjalan dengan sukses dan meriah. Festival tahunan tersebut dilaksanakan pada tanggal 16 – 28 Juli 2019 mengusung tema “Helat Budaya Melayu Pesisir” bertempat di Pantai Padang Melang, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Festival ini merupakan tahun ketiga dan masuk ke dalam Calender of Event Provinsi Kepulauan Riau. Selain mengangkat budaya, tradisi dan kearifan lokal Anambas, festival yang dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau ini juga menyuguhkan keindahan dan potensi pesisir dan laut di Kabupaten Kepulauan Anambas. Pengunjung baik wisatawan domestik dan mancanegara juga turut memeriahkan gelaran festival tersebut.
Festival Padang Melang diselenggarakan dengan tujuan mempromosikan potensi Kabupaten Kepulauan Anambas umumnya. Tahun ini rangkaian acara yang akan digelar adalah Doa Tolak Bale, Pelepasan Penyu dan Kuliner Khas Melayu Anambas.
