Tampilkan di aplikasi

Merger bank syariah di tengah tarik diri muhammadiyah

Majalah Portonews - Edisi 03/2021
1 Maret 2021

Majalah Portonews - Edisi 03/2021

BSI sangat tepat apabila mendeklarasikan diri sebagai bank yang fokus kepada UMKM untuk percepat perwujudan keadilan sosial-ekonomi. / Foto : Ibnu Gozali / Portonews

Portonews
Perbankan syariah sejatinya hanya menjadi salah satu bagian penyokong dari orkestrasi ekonomi syariah. Karena ekonomi syariah sangat luas cakupannya. Ada sektor makanan dan minuman, pariwisata, hiburan, fashion hingga kosmetika. Itulah elemen ekonominya yang harus dibangun. Bila usaha ekonominya maju maka akan terkoneksi dengan pembiayaan.

Saat ini, nyaris tidak disangkal pergerakan ekonomi syariah di Tanah Air semakin kencang. Tetapi perbankan syariahnya masih kecil. Karena itulah diinisiasi pendirian bank syariah. Salah satunya, terobosan untuk menggabungkan bank syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Maka lahir Bank Syariah Indonesia (BSI). Harapannya, dapat mendongkrak pertumbuhan ekosistem usahausaha syariah. Dan pada titik inilah relevansi peran dari perbankan syariah. Oleh sebab itu, tidak heran bila pemerintah mendirikan BSI.

Sebagai catatan, jauh sebelum BSI beroperasi, pada awal tahun 90-an telah berdiri dan beroperasi pula Bank Muamalat Indonesia (BMI). Tetapi dalam perkembangannya hingga kini, BMI yang didirikan semasa Orde Baru (Orba) tersebut mengalami berbagai dinamika hingga dililit masalah. Kondisi keuangannya mengkhawatirkan. Laba bersih BMI hingga Agustus 2019 hanya mencapai 6,57 miliar, turun 94 persen dari periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 110,9 miliar.

Namun beruntung, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) akan memberikan suntikan dana segar kepada BMI senilai total Rp3 triliun. Walaupun demikian, BMI harus berupaya keras untuk memperbaiki kinerja yang sudah tertekan jauh sebelum masa pandemi. Perseroan harus membuktikan kinerjanya tetap dapat baik, sehingga penyuntikan modal dapat dioptimalkan untuk kebutuhan ekspansi Bisnis.
Majalah Portonews di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI