Industri cetak dan digital sence setelah covid19
Karena Covid-19 beberapa waktu terakhir ini, melemahnya gejala perekonomian sangatlah terasa, banyak ide dan kebijakan yang kemudian diterbitkan oleh pemerintah dan para pemilik bisnis, pegiat dan pebisnis grafika tak pelak melakukan hal yang sama. Rasanya saat menghadapi suatu kondisi ekstrim, kita selalu melakukannya dengan ”cara pertahanan seperti ini”, adalah kemudian didengungkan kondisi ”New Normal”dengan harapan ini akan memiliki dampak positif, pada alur kerja grafika yang dianggap sudah ”ketinggalan zaman” dan beberapa dampak negatif ketika pelanggan mengevaluasi pengeluaran cetak di bawah kondisi pasar yang baru.
Akan seperti apa industri cetak setelah pandemi global ini? Banyak gerai berita membingkainya dengan istilah ”pemulihan”. Saya percaya bila kita harus berpikir tentang pasca Covid-19, ini adalah sebuah kerja keras yang perlu dilakukan dalam rangka mendongkrak ekonomi yang sempat ”tertidur” beberapa saat, maka kemudian kita perlu menganggap situasi itu sebagai bentuk pemulihan ekonomi, kita perlu memulihkan ke norma sebelumnya dan sepertinya para pegiat grafika akan muncul ke serangkaian norma kinerja yang sangat berbeda saat menjalankan operasi bisnisnya.
Dalam pemikiran saya, mengalami pandemi global ini akan mengubah industri cetak konvensional (khususnya Industri Web dan Sheetfed Offset) menuju era cetak digital, dalam perjalanannya nanti, beberapa perubahan akan dinilai positif, yang lain, mungkin akan dinilai negatif.
Saya melihat di percetakan dari semua bentuk, ukuran, pola dan outputnya, semua proses ini merupakan proses bisnis yang melibatkan banyak sentuhan manusia, namun di era digital kini cukup dengan interaksi tatap muka, dan banyak waktu dan tenaga tergantikan.
Pertanyaannya, apakah ini akan memiliki dampak pada industri percetakan konvensional? Akankah transformasi digital dapat mempercepat bisnis cetak untuk mengejar harapan tahun 2020 yang sudah ditargetkan? Dan bagaimana kelanjutannya? Menurut saya ini menjadi suatu eksperimen psikologis yang menarik! WFH dan New Normal Sekarang para perencana produksi, perwakilan layanan pelanggan, banyak bekerja dari rumah, di mana mereka dapat (semoga) mengendalikan lingkungan kerja mereka.
Sempat juga saya berpikir bagaimana hal ini mengeliminasi semua ketergantungan pada alur kerja berbasis kertas? Bahkan mereka tak lagi perlu ke lantai produksi dan melihat pekerjaan cetak.
Industri cetak dan para pelanggannya akan menilai proses bisnis mereka di bawah New Normal ini, benar benar akan berubah, walau kita sebenarnya telah mengalami transisi ini dari komunikasi cetak ke komunikasi digital selama beberapa dekade terakhir, namun ini akhirnya menjadi hal nyata sebagai tatanan baru dalam proses bisnis cetak itu sendiri.
Dari diskusi saya dengan banyak percetakkan, saya menanyakan produk cetak yang paling umum, karena banyak produk yang terdaftar (misalnya buku, flyer atau cetakan komersial lain), dari jawaban mereka, saya berasumsi semua orang akan berhenti mencetak untuk beberapa waktu.
Saya pikir Covid-19 membuka semua bagian dari proses bisnis untuk diciptakan kembali. Kelemahan dari ini adalah bahwa cetak konvensional dapat saja terhenti, dan untuk alternatif, komunikasi digital selama reinvention. Ini dapat dilakukan. Kita semua melihatnya ketika generasi pelopor cetak berikutnya berkiprah, secara perlahan mengambil kendali atas anggaran pemasaran....
Anggap paska Covid-19 sebagai industri cetak baru, bukan industri yang mencoba pulih dari pandemi global. Pastilah kondisi pasar tidak akan sebanding dengan tahun lalu, maka kemudian saya mengatakan bahwa ini adalah reinvention, yang tentunya akan ada kelebihan dan kekurangan.
Setiap bisnis cetak akan dihadapkan dengan keputusan strategis tentang cara meminimalkan kerugian dan mengambil keuntungan dari usahanya. Tentu saja kita sepakat dengan pendapat bahwa, kesuksesan kita akan bergantung pada kemampuan kita untuk menggunakan, mengimplementasikan dan mengoptimalkan penggunaan perangkat lunak kita dalam transformasi bisnis cetak konvensional ini ke cetak digital.
Tetap social distancing, phisical distancing, senantiasa cuci tangan dan tetap bermasker bila kita semua akan berinteraksi dengan siapapun, Tetaplah sehat dan selalu semangat!