Seperti kita ketahui selama ini bahwa pencetakan label pada umumnya memanfaatkan teknik cetak tinggi (letterpress) ataupun flexo yang 10 tahun belakangan ini banyak diaplikasikan, yang bisa dikelompokkan cetak konvensional.
Dan seperti diketahui juga bahwa teknik cetak konvensional selalu memerlukan pelat sebagai acuan cetaknya, dimana teknik ini akan cocok dan menguntungkan apabila mencetak dalam jumlah yang banyak, karena hal ini biaya pelat cetak yang merupakan fix cost akan ”terbayar” oleh jumlah cetakan yang banyak tersebut. Begitu pula biaya persiapan dan penyetelan mesin cetaknyapun sudah bisa ”terbayar” dan terbagi secara rata oleh jumlah cetakan yang banyak tersebut sehingga menjadi beban biaya yang sangat kecil untuk harga akhirnya.
Lalu, bagaimana dengan cetakan label yang jumlahnya sedikit dan medium, sedangkan seiring dengan trend pasar dan kebutuhan ”brand owner” jumlah cetakan tiap item terus menurun, tetapi jumlah itemnya (SKU) secara bertahap dari waktu ke waktu meningkat. Apabila kondisinya seperti ini, tidak ada salahnya apabila mulai memahami dan ”shifting” ke cetak label dengan teknologi digital.
