Tampilkan di aplikasi

Sablon tepung serbu pasar

Majalah Print Media - Edisi 97
11 November 2020

Majalah Print Media - Edisi 97

Sablon tepung

Print Media
Masa pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Di lain pihak, banyak pula yang berhasil mengeksplorasi sisi kreatifnya. Banyak orang berhasil keluar dari kesulitan yang dihadapi dengan berwirausaha. Tidak hanya wirausaha kuliner yang menjamur, tetapi usaha sablon pun banyak yang berkembang.

Masyarakat mengetahui sablon adalah merupakan satu teknik cetak diatas bahan kain menggunakan screen. Tetapi akhir-akhir ini, di industri sablon sedang viral istilah sablon tepung. Dimulai dari yang menggunakan perangkat sablon seperti biasa hingga yang berbentuk sebuah mesin cetak. Masyarakat saat ini mengenal 2 jenis metode sablon tepung yaitu Digital Screen Transfer(DST) dan Digital Transfer Film(DTF).

Digital Screen Transfer atau DST merupakan perpaduan antara sablon manual dengan digital. Dengan sablon DST, cukup menggunakan satu screen saja. Proses awalnya adalah artwork di cetak diatas kertas transfer atau kertas sublim menggunakan tinta khusus.

Jangan lupa pada saat mencetak, pastikan artwork di mirror terlebih dahulu. Setelah artwok tercetak kemudian digesut menggunakan screen untuk memberi underbase menggunakan pasta plastisol diatas kertas transfer atau sublim tadi.

Setelah diberi underbase plastisol, barulah di tabur dengan serbuk adhesive atau ”tepung”, kemudian dikeringkan menggunakan hot gun ataupun mesin press. Setelah semua proses ini selesai, artwork bisa kita pindahkan ke permukaan kaos dengan cara di press.
Majalah Print Media di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI