Standarisasi hasil cetak mengikuti suatu standard tertentu biasanya dilakukan oleh perusahaan yang melakukan proses cetak mencetak diatas bahan kertas ataupun bahan lainnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan terukur untuk hasil cetak mereka, dan juga keseragaman hasil cetak antara satu mesin dengan mesin lainnya dalam satu perusahaan cetak.
Hal ini kerap dilakukan oleh perusahaan yang sadar akan perlunya keseragaman hasil cetak dan kestabilan hasil cetak pada semua mesin mereka dan pengulangan cetak (repeat job) yang pada umumnya banyak terjadi pada perusahaan packaging dan label. Sehingga job yang type dan brand yang sama dapat dicetak pada mesin yang sama/berbeda ataupun waktu yang berbeda, atau yang sifatnya pengulangan dari job sebelumnya bisa mendapat hasil yang sama dalam toleransi warna DeltaE yang sekecil mungkin.
Dari badan standard ISO dunia mengeluarkan dasar standard acuan untuk hasil cetak seperti : - Toleransi DeltaE (76, CMC, 94, 2000) dan parameter pengukurannya - Batasan nilai L a* b* untuk putihnya kertas beserta toleransinya - Standard kertas backing untuk pengukuran - Standard nilai warna untuk CMYK/RGB dan toleransinya - Standard Tone Value Increase (Dot Gain) dan toleransinya - Dan banyak hal lainnya Standard tersebut diadakan dengan tujuan mendapat hasil cetak yang : - Best match sesuai standard dari Brand Owner - Stabil dan repeatable - Identik (dalam toleransi) untuk hasil pencetak satu dengan lainnya di belahan dunia manapun sesuai keinginan Brand Owner.
Standard ISO 12647 meliputi varian cetak sebagai berikut : 1. ISO 12647-1 : Parameters and measurement methods 2. ISO 12647-2 : Offset lithographic processes 3. ISO 12647-3 : Coldset offset lithography on newsprint 4. ISO 12647-4 : Publication gravure process 5. ISO 12647-5 : Screen printing 6. ISO 12647-6 : Flexographic printing 7. ISO 12647-7 : Proofing processes working directly from digital data.
