Sangat mudah untuk membayangkan bahwa setiap jenis tinta pada dasarnya sama, tetapi sebenarnya ada beberapa perbedaan yang belum diketahui banyak orang. Meskipun ada banyak jenis tinta yang digunakan di setiap printe, dua jenis utama adalah tinta pigmen dan tinta pewarna. Ini pada dasarnya melakukan pekerjaan yang sama, tetapi ada beberapa perbedaan utama. Lihat perbedaan utama antara tinta pigmen dan tinta pewarna dalam panduan bermanfaat ini.
Penampilan Warna Tampilan label yang dicetak akan berbeda berdasarkan tinta yang digunakan untuk mencetaknya. Tinta pewarna tampak lebih mengkilap pada bahan label gloss daripada tinta pigmen. Baik glossy maupun non-glossy (matte, semi-gloss, dll.) Namun, karena tinta pigmen umumnya digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan label yang lebih tahan lama, disarankan agar tinta pigmen dicetak pada bahan matte untuk tampilan dan kinerja yang lebih baik.
Tinta pewarna biasanya akan tampak lebih gelap atau warnanya lebih jenuh, sedangkan tinta pigmen mungkin tampak sedikit lebih terang atau kurang cerah. Dalam jangka panjang, tinta pigmen cenderung mempertahankan warna aslinya lebih lama daripada tinta pewarna, meskipun keduanya umumnya efektif.
Tinta pewarna memiliki gamut warna yang lebih besar daripada tinta pigmen, sehingga tinta pewarna lebih cerah dan menonjol. Tinta pewarna lebih rentan luntur jika label memiliki lapisan tinta yang tebal, jadi meskipun produk akan menonjol dari persaingan di rak, produk ini paling cocok untuk lingkungan kering.
Riasan Masing-Masing Setiap jenis tinta dibuat dengan cara yang unik dan berbeda. Tinta pigmen terdiri dari partikel warna yang berada dalam cairan. Saat tinta pigmen dicetak pada suatu bahan, warnanya berada di atas bahan setelah pembawa cairan mengendap. Tinta pewarna terbuat dari warna yang larut sepenuhnya ke dalam cairan pembawanya. Artinya, agar tinta dye dapat dicetak, harus meresap ke dalam media sesaat, karena cairan dan warnanya adalah satu dan sama.
