Pembaca budiman,
Sepertinya industri properti akan kembali memasuki fase kebangkitan di tahun 2017, tanda-tanda ini mulai terlihat di kuartal terakhir 2016. Memang tahun 2016 demand properti tetap ada, namun sebagian besar adalah properti di pasar kelas menengah dan bawah. Kedua sektor ini tidak terpengaruh karena memang properti di kelas ini merupakan kebutuhan pasar yang tak akan terganggu kondisi ekonomi.
Namun di kuartal akhir 2016, sepertinya kelas menengah atas mulai menggeliat. Beberapa pengembang telah membuktikannya, salah satunya Group pengembang PT Metropolitan Land Tbk,. Di akhir tahun 2016 mereka mencatatkan kenaikan transaksi di pasar kelas middle up ini. Tentu wajar saja banyak pihak optimis tahun 2017 adalah landasan yang baik bagi properti nasional.
Momentum tax amnesty yang sukses digalang pemerintah diyakini akan memberi imbas positif pada perekonomian nasional, khususnya properti. Banyak hal lain yang bisa menjadi tolok ukur, salah satunya adalah harga komoditas mulai mengalami kenaikan. Ditambah lagi kebijakan suku bunga Bank Indonesia dan relaksasi LTV (loan to value).
Optimisme ini yang dibidik dengan jeli oleh pengembang nasional MGM Propertindo untuk merilis proyek-proyek premium di tahun 2017. MGM Propertindo meyakini demand pasar kelas highend akan bergerak setelah beberapa tahun belakangan ini lesu. Tahun 2017 ini adalah momentum memulai proyek-proyek premium.
Dengan mantab MGM Propertindo akan merilis proyek anyar Kasamara Residence. Ini adalah apartemen kelas atas yang akan mereka bangun di kawasan Jakarta Selatan, lokasi paling bergengsi di Jakarta. Semoga optimisme pelaku pasar properti Indonesia dapat menggairahkan sektor bisnis ini. Sebab industri properti adalah sektor bisnis padat karya, banyak industri lain yang akan bergerak ketika properti mulai berjalan.
Properti adalah salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, adalah tugas pemerintah menjaga optimisme ini dengan kebijakan-kebijakan pro bisnis. Dan yang paling utama, pemerintah harus mampu menjaga kestabilan politik dalam negeri agar dunia usaha kembali bergairah.
Salam Hormat
Erwin J.Koto