Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Teori Perencanaan

Mazhab & Praktik Perencanaan Pengembangan Wilayah

1 Pembaca
Rp 170.000 30%
Rp 119.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 357.000 13%
Rp 103.133 /orang
Rp 309.400

5 Pembaca
Rp 595.000 20%
Rp 95.200 /orang
Rp 476.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Ilmu perencanaan sudah semakin luas dikenal dan semakin dirasakan kebutuhannya seiring dengan proses pembangunan baik dalam skala wilayah, perkotaan, dan perdesaan yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam membangun Indonesia yang begitu beragam, diperlukan pemahaman yang lebih baik terkait dengan beragam pendekatan dan model perencanaan yang relevan. Namun sayangnya, praktik dan eksperimentasi dari perencanaan ini acapkali tampak terlepas dari landasan filosofis dan konseptual yang membentuknya.

Adanya pemahaman terkait dengan pandangan filsafat, mazhab, maupun diskusi teoritik di dalamnya tentu akan memberikan refleksi kritis terhadap beragam pendekatan dan model yang kemudian dipilih dan digunakan. Buku ini hadir tidak hanya untuk memberikan landasan dasar dari perencanaan, tetapi juga berupaya untuk menjembatani antara dimensi konseptual dan praktis di tanah air. Oleh karena itu, selain diharapkan dapat menjadi referensi dalam proses pengajaran di perguruan tinggi, buku ini juga dimaksudkan untuk memberikan pegangan bagi para praktisi perencanaan untuk dapat memperkaya ruang dialog dan inovasi dalam praktik perencanaan wilayah dan kota di Indonesia.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ernan Rustiadi, DKK

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786233210683
Terbit: April 2021 , 479 Halaman










Ikhtisar

Ilmu perencanaan sudah semakin luas dikenal dan semakin dirasakan kebutuhannya seiring dengan proses pembangunan baik dalam skala wilayah, perkotaan, dan perdesaan yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam membangun Indonesia yang begitu beragam, diperlukan pemahaman yang lebih baik terkait dengan beragam pendekatan dan model perencanaan yang relevan. Namun sayangnya, praktik dan eksperimentasi dari perencanaan ini acapkali tampak terlepas dari landasan filosofis dan konseptual yang membentuknya.

Adanya pemahaman terkait dengan pandangan filsafat, mazhab, maupun diskusi teoritik di dalamnya tentu akan memberikan refleksi kritis terhadap beragam pendekatan dan model yang kemudian dipilih dan digunakan. Buku ini hadir tidak hanya untuk memberikan landasan dasar dari perencanaan, tetapi juga berupaya untuk menjembatani antara dimensi konseptual dan praktis di tanah air. Oleh karena itu, selain diharapkan dapat menjadi referensi dalam proses pengajaran di perguruan tinggi, buku ini juga dimaksudkan untuk memberikan pegangan bagi para praktisi perencanaan untuk dapat memperkaya ruang dialog dan inovasi dalam praktik perencanaan wilayah dan kota di Indonesia.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Sebagai salah satu negara kepulauan tropis terbesar (archipelagic state) dan memiliki jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia, membangun Indonesia tentu membutuhkan pengembangan model-model perencanaan yang relevan dan sesuai dengan kekhasan tersebut. Selain karena dua per tiga wilayahnya adalah perairan laut dan terdiri dari puluhan ribu pulau-pulau kecil, tiga gugusan pulau, serta enam pulau besar, letak geografis Indonesia yang berada di lintasan gunung api (ring of fire) dan memiliki beraneka ragam ekosistem bernilai tinggi (biodiversity) dan keragaman budaya masyarakat merupakan kekhasan yang harus menjadi modalitas dalam pengembangan wilayah.

Namun dalam praktiknya, tentu banyak tantangan yang harus dijawab. Persoalan saat ini, seperti: pertama, disparitas antar wilayah masih terjadi baik antar pulau maupaun di dalam pulau besar dan gugusan kepulauan; kedua, tidak terkontrolnya laju urbanisasi atau pengkotaan wilayah (meningkat 6 kali lipat dalam 50 tahun terakhir) yang diikuti dengan persoalan, seperti urban sprawl dan penurunan kualitas lingkungan, pemenuhan kebutuhan dasar, dan kawasan perdesaan sebagai hinterland belum maksimal dalam memasok produk primer; ketiga, belum mantapnya keterpaduan dan konektivitas antara infrastruktur di darat dan laut (maritim) yang mengkibatkan biaya logistik tinggi.

Berbagai pendekatan perencanaan wilayah telah coba diterapkan, namun sampai saat ini masih menyisakan pertanyaan konsep regionalisasi seperti apakah yang efektif untuk merapatkan kesenjangan wilayah yang terjadi di Indonesia. Bagaimana sebenarnya praktik perencanaan wilayah yang terjadi di Indonesia dan negara lain? Apakah ada hal yang bisa diadopsi dan diadaptasikan dengan kekhasan wilayah Indonesia? Bahkan kalau ditarik ke belakang, bagaimana filosofi dan mazhab perencanaan wilayah yang berkembang di global? Siapa saja tokoh perencananya dan apa pengetahuan yang bisa kita pelajari positif dan negatifnya bagi pengembangan wilayah di Indonesia? Buku yang ditulis oleh Dr. Ernan Rustiadi, Galuh Syahbana Indraprahasta, PhD., dan Setyardi Pratika Mulya, M.Si ini menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.

Buku yang berjudul Teori Perencanaan – Mazhab dan Praktik Perencanaan Pengembangan Wilayah ini secara komprehensif dan runut menguraikan seperti apa diskursus perencanaan wilayah itu terbangun, dari teori perencanaan, filosofi dalam dan tentang perencanaan, dan mazhab teori perencanaan beserta tokoh-tokoh perencana sampai kepada deskripsi praktik-praktik perencanaan di Indonesia dan negara lain. Buku ini menawarkan kelengkapan isi dan perihal pokok bagi siapa saja yang berminat memahami dan mendalami tentang perencanaan wilayah. Karena disajikan dengan bahasa ilmiah popular, buku ini tidak hanya bisa dinikmati oleh para perencana profesional atau mahasiswa perencanaan, tetapi juga bagi para penggiat pembangunan dan masyarakat awam.

Salah satu argumentasi yang menarik dari buku ini adalah pentingnya peran mazhab (school of thought) perencanaan alam menentukan arah perkembangan praktik perencanaan. Pembentukan mazhab sendiri sangat dipengaruhi dari cara berpikir dan sistem nilai yang berkembang. Dan apabila kita refleksikan dengan praktik perencanaan wilayah di Indonesia, maka mungkin akan menjadi menarik untuk kemudian bagi yang sudah membaca buku ini mengelaborasi pernyataan tersebut ke dalam sistem nilai dan filosofi bangsa Indonesia. Bagaimana perencanaan wilayah di Indonesia bisa menyerap nilai-nilai luhur Pancasila ke dalam praktiknya? Dan seperti apa ke depan mazhab perencanaan Indonesia bisa memaksimalkan keragaman budaya dan alam Nusantara? Buku ini bisa dijadikan referensi awal untuk mengembangkan riset-riset ke depan yang lebih mencirikan ke-Indonesia-an perencanaan kita.

Tentu tantangan ke depan akan lebih besar dan tidak mudah untuk diidentifkasi akar permasalahannya. Perlu pengembangan skenario wilayah yang lebih matang dan inklusif memanfaatkan akselerasi digital, khususnya akibat pandemi Covid-19. Berbagai megatrends teknologi akan terus berkembang dan meruntuhkan praktik-praktik perencanaan lama, tetapi yang paling penting bagaimana perencanaan dan perencana bisa beradaptasi dan berevolusi dalam ketidakpastian masa depan untuk membangun peradaban yang lebih baik. Karena untuk itulah, keilmuan dan keprofesian perencanaan wilayah dibutuhkan.

Secara pribadi dan organisasi, saya mengucapkan selamat kepada Pak Ernan, Galuh, dan Setyardi yang melahirkan buku ini ke dalam khazanah dan pembendaharaan literatur perencanaan di Indonesia. Buku ini sangat kami anjurkan kepada siapa saja yang berminat untuk memahami dan mendalami keilmuan dan praktik perencanaan wilayah. Selamat membaca.

Jakarta, 20.11.2020

Hendricus Andy Simarmata
Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota Scientific Committee - International Society of City and
Regional Planners

Daftar Isi

Cover
Daftar Isi
Kata Pengantar
Prakata
I: Pendahuluan: Teori Perencanaan
     1.1. Teori Perencanaan
     1.2. Argumen Pro dan Kontra tentang Perencanaan
     1.3. Mazhab Teori Perencanaan
II: Pandangan Filsafat dan Pemikiran Pendukung Teori Perencanaan
     2.1. Teori Sistem
     2.2. Teori Rasionalitas
     2.3. Modernisme
     2.4. Chicago School
     2.5. Individualisme
     2.6. Liberalisme
     2.7. Kapitalisme
     2.8. Sosialisme
     2.9. Marxisme
     2.10. Frankfurt School dan Teori Kritis
     2.11. Komunisme
     2.12. Pragmatisme
     2.13. Pluralisme
     2.14. Teori Aksi Komunikatif
     2.15. Diskursus (Discourse)
     2.16. Postmodernisme
     2.17. Malthusianisme dan Neo-Mathusianisme
     2.18. Environmentalisme
     2.19. Sustainable Development
     2.20. Sustainability Science
     2.21. Konsep Daya Dukung dan Ecological Footprint
     2.22. Ecoregion dan Bioregion
III: Mazhab - Mazhab Teori Perencanaan
     3.1. Perencanaan Sistem dan Perencanaan Rasional
     3.2. Perencanaan Kapitalisme-Kanan-Baru (New Right)
     3.3. Perencanaan Sosialisme-Marxisme
     3.4. Perencanaan Pragmatisme
     3.5. Perencanaan Advokasi
     3.6. Perencanaan Postmodern
     3.7. Perencanaan Kolaboratif
     3.8. Perencanaan Hijau (Green Planning)
     3.9. Rangkuman Perbandingan Mazhab
IV: Tokoh-tokoh penting yang berpengaruh dalam teori perencanaan
     4.1. Max Weber
     4.2. John Brian Mcloughlin
     4.3. Andreas Faludi
     4.4. Adam Smith
     4.5. Friedrich August Von Hayek
     4.6. Milton Friedman
     4.7. Karl Marx
     4.8. Jürgen Habermas
     4.9. David Harvey
     4.10. John Dewey
     4.11. Charles Edward Lindblom
     4.12. John Forester
     4.13. Paul Davidoff
     4.14. Leonie Sandercock
     4.15. Jean Francois Lyotard
     4.16. Patsy Healey
     4.17. John Friedmann
     4.18. Anthony Giddens
     4.19. Sir Peter Hall
     4.20. Thomas Robert Malthus
     4.21. Ebenezer Howard
     4.22. Timothy Beatley
     4.23. William E. Rees
     4.24. Mathis Wackernagel
V: Praktik Perencanaan di Beberapa Negara
     5.1. Perencanaan di Amerika Serikat
     5.2. Perencanaan di Eropa Barat (dan Uni Eropa) sejak 1945
     5.3. Perencanaan Perancis
     5.4. Pengalaman Jerman
     5.5. Pembangunan Wilayah di Italia
     5.6. Perencanaan Kawasan Perkotaan di Negara Skandinavia
     5.7. Belanda: Randstat dan Pembangunan Wilayah
     5.8. Rangkuman Sistem dan Praktik Perencanaan di Beberapa Negara
VI: Praktik Perencanaan di Indonesia
     6.1. Sejarah Perencanaan di Indonesia
     6.2. Pengaruh Mazhab Perencanaan di Indonesia
     6.3. Sistem Perencanaan di Indonesia Terkini
     6.4. Beberapa Isu Perencanaan di Indonesia
VII: Penutup
Daftar Pustaka