Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Mimpi Selalu Indah

1 Pembaca
Rp 40.000 30%
Rp 28.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 84.000 13%
Rp 24.267 /orang
Rp 72.800

5 Pembaca
Rp 140.000 20%
Rp 22.400 /orang
Rp 112.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Sandale hidup di Bukares, ia mengemis di stasiun dan tidur di lubang-lubang kanal. Rumah Penampungan Santo Lazarus adalah satu-satunya tempat berlindung dan sekaligus merupakan satu-satunya keluarga yang dikenal Sandale. Suatu malam di Rumah Penampungan, Sandale mengenali seorang pemuda yang bertugas sosial dari Jerman sebagai pemuda di stasiun yang ia curi ranselnya. Akan tetapi, Martin tidak mengadukannya, hal ini telah membuat Sandale menjadi sangat marah. Apakah pemuda kaya dari Jerman ini berpikir Sandale membutuhkan rasa belas kasihan? Di dalam novel mengenai anak-anak jalan di Bukares, Sandale dan Martin menemukan makna persahabatan dan kerja sama,dan Mimpi Selalu Indah.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Carolin Philipps

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786024332433
Terbit: Desember 2008 , 184 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Sandale hidup di Bukares, ia mengemis di stasiun dan tidur di lubang-lubang kanal. Rumah Penampungan Santo Lazarus adalah satu-satunya tempat berlindung dan sekaligus merupakan satu-satunya keluarga yang dikenal Sandale. Suatu malam di Rumah Penampungan, Sandale mengenali seorang pemuda yang bertugas sosial dari Jerman sebagai pemuda di stasiun yang ia curi ranselnya. Akan tetapi, Martin tidak mengadukannya, hal ini telah membuat Sandale menjadi sangat marah. Apakah pemuda kaya dari Jerman ini berpikir Sandale membutuhkan rasa belas kasihan? Di dalam novel mengenai anak-anak jalan di Bukares, Sandale dan Martin menemukan makna persahabatan dan kerja sama,dan Mimpi Selalu Indah.

Pendahuluan / Prolog

1
Dengan tiba-tiba Sandale bangun terduduk dan memukul dengan sebuah tangannya bayangan kurus berwarna abu-abu yang sedang menggigiti jari jempol kakinya. Ia tidak menyukai tikus-tikus besar itu, walaupun ia bertahun-tahun telah membagi tempat tinggal dengan mereka di dalam lubang-lubang kanal pembuangan. Di bawah situ udara selalu panas, lubang kanal yang besar itu akan menjadi sangat panas ketika musim panas tiba disebabkan oleh pipa-pipa besi yang ada di lorong di bawah tanah, sehingga udara terasa sangat pengap.

Biasanya ia tidur bersama-sama dengan yang lain di taman belakang stasiun kereta api. Di sana masih tergeletak skasur-kasur yang harus mereka tinggalkan tiba-tiba karena harus melarikan diri, dan sekarang kasur itu tentu saja sudah menjadi basah. Hujan angin yang turun di tengah malam mengejutkan mereka sehingga semua sehingga semua hanya dapat mengambil kantong tidurnya dan lari ke lubang kanal pembuangan terdekat.

Di dalam lubang gelap gulita. Walaupun mata Sandale sudah terbiasa hidup di bawah tanah, tetap saja ia tidak dapat melihat sesuatu pun. Dunia di bawah sini terdiri atas bayangan, besar dan kecil, terang dan beberapa bahkan seakan-akan bersatu dengan kegelapan. Di bagian belakang, tempat kemarin ia melarikan diri, selalu dalam keadaan kering, tetapi justru di sini tidak terdapat cahaya yang menembus karena terlalu jauh dari lubang kanal.

Pada musim dingin kalau mereka selalu tidur di sini, selalu tersedia dalam jumlah kecil lilin di salah satu sudut, tetapi tentu tidak terpikir demikian pada suhu 40 derajat di dalam kerindangan. Bahkan Sandale juga tidak, yang biasanya pada musim dingin kalau melewati sebuah gereja akan mencomot beberapa batang lilin. Di sampingnya Lucian mendengkur dan tidak akan bangun untuk beberapa jam. Campuran bau lem dan minuman keras yang diminum Lucian kemarin akan menyebabkannya tertidur pulas beberapa waktu lamanya.

Demikian pula Grigore, Denisa, dan Marian mendengkur dengan damai. Hanya dari sudut yang dipakai oleh Stefania terdengar bunyi pelan. Stefania hamil tujuh bulan dan menderita sakit punggung yang luar biasa kalau dia harus tidur di lantai yang keras. Sandale merasa lapar. “Aku akan naik ke atas dan mencari sedikit makanan!“ ia memberitahukan Stefania dengan perlahan dan mulai meletakkan kakinya di tangga besi dengan hati-hati.

“Tunggulah! Aku ikut.“ Tak sabar Sandale menunggu sampai Stefania dengan terbatuk-batuk pelan datang dari kegelapan. Ia membantu Stefania menaiki tangga ke atas karena anak tangga dari besi itu licin terkena air hujan. Di anak tangga terakhir Stefania tergelincir dan Sandale yang berada di belakangnya harus menggunakan seluruh tenaganya untuk menahan badan Stefania. Sandale tidak dapat membayangkan bagaimana bulan-bulan selanjutnya kalau perut Stefania semakin besar.

Daftar Isi

Sampul
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kata Penutup dari Pengarang
Kata Penutup dari Romo Georg Sporschill, Pendiri “Concordia“
Buku Lain Karya Carolin Philipps