Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Di Balik Dinding Penampungan

Kisah Nyata Tenaga Kerja Wanita di Luar Negeri

1 Pembaca
Rp 75.000 30%
Rp 52.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 157.500 13%
Rp 45.500 /orang
Rp 136.500

5 Pembaca
Rp 262.500 20%
Rp 42.000 /orang
Rp 210.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Novel ini bercerita tentang “Aku” yang mengagungkan Tanah Suci sebagai tempat suci. Oleh karena itu, “Aku” tidak berani menolak lamaran laki-laki yang baru ia kenal di sana. Ternyata, hati yang suci dan agung itu dinodai oleh laki-laki yang menghilang di saat pernikahan sudah siap dilaksanakan. Akhirnya, “Aku” berusaha melupakan kisah cintanya untuk pergi ke Taiwan. Ternyata, tabir TKI (BMI) yang “Aku” temukan di penampungan, memberikan titik balik penting bagi “Aku”.

Apa yang ia lihat, ia rasakan di penampungan, seperti melihat pemutaran film penjajahan di tanah yang katanya merdeka. Ketidakberdayaan,.kemiskinan,.penghinaan,.keterbatasan, kesombongan, penipuan, juga ketulusan “Aku” temukan di dalam dinding penampungan. Dalam konflik batin di penampungan dan kehidupannya di Taiwan, batin “Aku” terus berperang, apa yang bisa dilakukan oleh “Aku” dengan pandangannya yang mulai tercemar oleh rasa pesimis yang selalu ia lihat di dalam dunia TKI di Indonesia.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Woro Januarti

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786236421017
Terbit: Oktober 2021 , 190 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Novel ini bercerita tentang “Aku” yang mengagungkan Tanah Suci sebagai tempat suci. Oleh karena itu, “Aku” tidak berani menolak lamaran laki-laki yang baru ia kenal di sana. Ternyata, hati yang suci dan agung itu dinodai oleh laki-laki yang menghilang di saat pernikahan sudah siap dilaksanakan. Akhirnya, “Aku” berusaha melupakan kisah cintanya untuk pergi ke Taiwan. Ternyata, tabir TKI (BMI) yang “Aku” temukan di penampungan, memberikan titik balik penting bagi “Aku”.

Apa yang ia lihat, ia rasakan di penampungan, seperti melihat pemutaran film penjajahan di tanah yang katanya merdeka. Ketidakberdayaan,.kemiskinan,.penghinaan,.keterbatasan, kesombongan, penipuan, juga ketulusan “Aku” temukan di dalam dinding penampungan. Dalam konflik batin di penampungan dan kehidupannya di Taiwan, batin “Aku” terus berperang, apa yang bisa dilakukan oleh “Aku” dengan pandangannya yang mulai tercemar oleh rasa pesimis yang selalu ia lihat di dalam dunia TKI di Indonesia.

Pendahuluan / Prolog

Cinta Perawan di Al Balad Corniche
Mas I!
Angin pantai Laut Merah memberiku hembusan kenangan tiga belas tahun lalu. Pantai ini masih dalam kedamaian yang sama. Ia masih berdiri menggenggam kenangan yang sama. Juga setiap jejak langkah yang kita lewati masih menyisa debu-debu harapan dan kisah masa muda kita. Saat ini aku duduk sendiri, tersentak saat wewangian parfum yang dijual oleh lelaki lokal flamboyan itu, seakan menarikku. Bahkan meremas otakku untuk kembali mengingat kenangan tiga belas tahun yang lalu, yang kala itu aku masih berusia sembilan belas tahun: Engkaulah cinta pertama yang mengusap keperawanan rona asmara di hatiku.

Tiga belas tahun yang lalu, dalam diam dan sujudku di malam-malam sepiku, doa mengantarku ke Tanah Suci ini. Aku pun menangis, bersujud, memasrahkan segala jiwa raga dan hidupku ke pangkuan-Nya. Kisah indah di Tanah Suci, engkau hiasi dengan kuncup wangi harapan bagi seorang gadis berusia sembilan belas tahun. Sebelumnya gadis itu tidak pernah merasakan suatu penghormatan sebagai seorang perempuan dewasa. Sosokmu yang tinggi tegap, membuatmu terlihat begitu maskulin.

Ya, ya, pada waktu itu engkau menyambut kami di bandara kedatangan. Yang aku tahu, engkau hanyalah sopir bus yang mengantarkan kami dalam menjalankan peribadatan kala itu. Aku masih ingat dan akan selalu ingat pada waktu membuka obrolan pertama kali denganmu, aku hanya bertanya tentang kebiasaan orang Arab. Karena engkau telah tinggal di tanah ini selama sepuluh tahun. Aku bertanya kenapa ayam goreng tepung yang dijual di sini begitu besar, tidak seperti di Tanah Air?

Daftar Isi

Cover
Daftar Isi
Cinta Perawan di Al Balad Corniche
Jabal Nur Menjadi Saksi Getaran Hati
Luka Hati yang Terkunci
Rona Hari di Penampungan TKI
Di balik Misteri Rumah Ajaib: Rambut Cepak
Sosok Lelaki yang Kehilangan Kemaskulinannya
Cinta Picisan Dibalik Piala Bergilir
Noktah Piala Bergilir dan Ratu TKI
Catatan Kelabu Kawin Siri dan Poligami
Duel Mata Kosong Demi Kemerdekaan
Lintah Berkepala Manusia
Pemerkosaan yang Gagal
Jumpa si Ali Pembeli Harga Diri
Kisah Tubuh Molek di Panti Jompo Taipei
Sergapan Laoban dan Racun Rayuan
Membuang Cincin di Al Balad Corniche
Tentang Penulis