Ikhtisar
Buku ini berisi tentang 34 cerita mengenai praktik ekonomi hijau dari provinsi-provinsi yang ada di Indonesia sebelum adanya penambahan. Didasari oleh lima kategori sektor yang tertuang pada dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), yakni energi, limbah, kehutanan, pertanian dan industri, buku ini mengangkat cerita menarik yang merupakan hasil riset kualitatif kerja sama Badan Pusat Statistik dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BPS-BRIN) pada tahun 2022. Bisa dikatakan, melalui buku ini, terdapat gambaran praktik baik yang menyeluruh dari wilayah Indonesia untuk pertama kalinya tentang ekonomi hijau yang disajikan dalam narasi mendalam, bukan pada angka kuantitatif semata yang sering menjadi ukuran dalam memahami kesejahteraan.
Buku ini sangat cocok dibaca oleh berbagai kalangan yang ingin mendapatkan pemahaman mendalam tentang ekonomi hijau dan bagaimana aspek sosial demografi memainkan peranan penting dalam praktiknya. Hal yang tersaji dalam buku ini menekankan pada praktik ekonomi hijau yang khas Indonesia, yaitu pada keunikan dan kesesuaian dengan konteks lokal namun tidak keluar dari konsep global. Penekanan buku ini lebih pada keterlibatan masyarakat dalam praktik ekonomi hijau, keberlanjutan (sustainability) aktivitas, dan adanya integrasi antarisu maupun aktor. Terakhir, buku ini menampilkan sebuah fakta bahwa praktik ekonomi hijau sejatinya telah ada di tengah masyarakat Indonesia, meskipun masih dalam skala kecil, belum terorganisasi dengan baik, dan sebagian besar masih menggunakan teknologi sederhana. Akan tetapi, hal ini dapat dilihat sebagai sebuah potensi besar yang mana jika terus dikembangkan akan mengarah pada perubahan yang signifikan untuk mendukung target pengurangan emisi GRK.
Pendahuluan / Prolog
Prolog
Jika ditanya tentang satu ide besar mengenai buku ini, bisa dikatakan hal itu adalah signifikansi akan pemahaman mengenai praktik ekonomi hijau yang ada sekian lama dan khas Indonesia. Buku hasil riset kolaborasi antara Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini tidak hanya mendalami ekonomi hijau semata, tetapi juga bagaimana hal tersebut berkelindan dengan aspek sosial demografi.
Dalam satu dekade terakhir, narasi tentang ekonomi hijau semakin sering diperbincangkan. Hal ini antara lain karena intensitas bencana, dampak perubahan iklim, dan kejadian ekstrem lainnya semakin sering terjadi akibat perubahan lingkungan yang signifikan.
Konsep ekonomi hijau yang selama ini banyak digunakan memiliki tiga kata kunci, yaitu ekonomi, inklusi sosial, dan lingkungan (UNEP, 2021). United Nations Environment Programme (UNEP) mendefinisikan ekonomi hijau sebagai ekonomi yang menghasilkan peningkatan kesejahteraan manusia dan keadilan sosial, sementara secara signifikan juga mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologis (UNEP, 2011).
Konsep yang banyak diusung di tingkat global ini kemudian diterjemahkan oleh banyak negara untuk diimplementasikan. Buku ini menyajikan kajian mendalam tentang praktik ekonomi hijau di level masyarakat yang sesuai dengan konsep global, tetapi bersifat asli, unik, dan sesuai konteks lokal. Selain itu, keterlibatan masyarakat menjadi salah satu syarat ketika suatu praktik ekonomi hijau dipilih untuk menjadi hal yang didalami karena hal ini terkait dengan keberlanjutan (sustainability) aktivitas ini.
Daftar Isi
Sampul Depan
Identitas Buku
Daftar Isi
Kata Pengantar - Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc.
Kata Pengantar - Amalia Adininggar Widyasanti, ST, M.Si, M.Eng, PhD
Kata Pengantar Editor - Sari Seftiani
Bagian 1 - Prolog
Ekonomi Hijau di Indonesia:
Bagian 2 - Region Sumatera
Provinsi Aceh:
Provinsi Sumatera Utara:
Provinsi Sumatera Barat:
Provinsi Riau:
Provinsi Jambi:
Provinsi Sumatera Selatan:
Provinsi Bengkulu:
Provinsi Lampung:
Provinsi Bangka Belitung:
Provinsi Kepulauan Riau:
Bagian 3 - Region Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
Provinsi DKI Jakarta:
Provinsi Jawa Barat:
Provinsi Jawa Tengah:
Provinsi DI Yogyakarta:
Provinsi Jawa Timur:
Provinsi Banten:
Provinsi Bali:
Provinsi Nusa Tenggara Barat:
Provinsi Nusa Tenggara Timur:
Bagian 4 - Region Kalimantan
Provinsi Kalimantan Barat:
Provinsi Kalimantan Tengah:
Provinsi Kalimantan Selatan:
Provinsi Kalimantan Timur:
Provinsi Kalimantan Utara:
Bagian 5 - Region Sulawesi
Provinsi Sulawesi Utara:
Provinsi Sulawesi Tengah:
Provinsi Sulawesi Selatan:
Provinsi Sulawesi Tenggara:
Provinsi Gorontalo:
Provinsi Sulawesi Barat:
Bagian 6 - Region Maluku - Papua
Provinsi Maluku:
Provinsi Maluku Utara:
Provinsi Papua Barat:
Provinsi Papua:
Bagian 7 - Epilog
Ekonomi Hijau Versi Indonesia:
Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis
Sampul Belakang