Ini bukan sekadar antologi puisi dari kami berempat, tetapi ini adalah perekaman persahabatan yang berjuang kekal dalam kata-kata. Jarak hanya berbilang angka. Tak surut bersama meski tanpa sua. Kumpulan puisi ini merupakan ungkapan hati masing-masing penulis yang bersifat bebas dan tidak terikat. Berupa pengalaman hidup, ekspresi diri, dan keadaan sosial. Karya diantaranya berjudul Mengejar Mimpi, Engkaulah Surgaku, Drama, Geram, Bunda, Malaikatku, Romy, Mei-mei, Payung, Kuburan, Tuhan Yang Mana, Perempuan Tangguh, Ibu dan masih banyak lagi karya lainnya.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada kami untuk menyelesaikan antologi puisi. Antologi puisi “Membumi Bersama Matahari” ini merupakan impian dan penyatuan ide kreatif dari penulis.

Walaupun seperti itu, tetap ada ciri khas yang membedakan hasil karya antara penulis yang satu dengan yang lain. Kumpulan puisi ini merupakan ungkapan hati masing-masing penulis yang bersifat bebas dan tidak terikat. Berupa pengalaman hidup, ekspresi diri, dan keadaan sosial.

Harapan para penulis, antologi puisi ini dapat memotivasi diri untuk berimajinasi. Harapan bagi para pembaca antologi puisi ini bermanfaat untuk menambah perbendaharaan sastra dan memotivasi pembaca untuk mengapresiasi karya dan membangkitkan semangat pembaca melalui lariknya yang indah.

Sampul Depan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Puisi Lilik Wulansari
Mengejar Mimpi
Engkaulah Surgaku
Drama
Geram
Pesan Singkat
Kerasnya Hidup
Penantian
Kedudukan
Gapai Asa
Masa Kecil
Puisi Rany Agung Prameswari
Bunda
Malaikatku
Romy
Mei Mei
Anugerah Terindah
Semakin Hampa
Masa yang Indah
Dirimu Diriku
Masa Ini
Panca
Puisi Himatus Sya'adah
Payung
Kuburan
Tuhan yang Mana
Patah (tak) Menyerah
Lakon Jika
Bandara
Batas
Semoga
Yang Tersisa Hanya
Puisi Dina Merdeka
Perempuan Tangguh
Waktu
Ibu
Jejak Langkah
Manja
WFH
Wanita Idaman
Imajinasi
Pejuang Skripsi
Empat Sekawan
Biografi Penulis
Sampul Belakang