Jejak langkah manusia yang tak biasa dalam menapaki tebing asa kerap kali memecut diri yang belum bisa tegak kokoh berdiri sebagai insan berdikari. Kadang tersesat dalam ambisi jika saja tak hadir doa dan dan nasihat dari para orang tua dan kiai. Lalu, sesaat langkah terhenti, sejenak merapikan niat dan tujuan yang jauh dari orientasi ukhrawi. Kami tidak hanya ingin memperkaya diri secara materi, tetapi lebih dari itu berharap menyuburkan jiwa dengan berderma bakti, mengabdi untuk negeri dan Ilahi Rabbi. Kemarin, kami tak lebih hanya seorang anak singkong yang bermimpi di siang bolong. Lalu, kami sadar bahwa singkong tak akan terjual dengan harga melambung tanpa proses panjang. Usaha, doa, dan air mata adalah saksi setiap derap langkah menuju esok yang lebih berdayaguna. Allah, sang penguasa alam raya yang telah membuat manusia sederhana menjelma menjadi pribadi yang lebih bermakna.

Pagi hari ini terbangun dengan bait syukur dan istighfar. Bibir terasa sedikit kelu mengingat betapa sering abai berucap syukur dan tersungkur dalam jurang kufur. Kemudian, hanya lafadz istighfar yang bisa dirapal karena sejatinya diri ini tak lebih dari hanya seorang pendosa yang selalu merasa lebih berkuasa.

Jejak langkah manusia yang tak biasa dalam menapaki tebing asa kerap kali memecut diri yang belum bisa tegak kokoh berdiri sebagai insan berdikari. Kadang tersesat dalam ambisi jika saja tak hadir doa dan dan nasihat dari para orang tua dan kiai. Lalu, sesaat langkah terhenti, sejenak merapikan niat dan tujuan yang jauh dari orientasi ukhrawi. Kami tidak hanya ingin memperkaya diri secara materi, tetapi lebih dari itu berharap menyuburkan jiwa dengan berderma bakti, mengabdi untuk negeri dan Ilahi Rabbi.

Kemarin, kami tak lebih hanya seorang anak singkong yang bermimpi di siang bolong. Lalu, kami sadar bahwa singkong tak akan terjual dengan harga melambung tanpa proses panjang. Usaha, doa, dan air mata adalah saksi setiap derap langkah menuju esok yang lebih berdayaguna. Allah, sang penguasa alam raya yang telah membuat manusia sederhana menjelma menjadi pribadi yang lebih bermakna.

Suatu kehormatan dan kepuasan bagi kami, KMO Oliends Book bisa menghadirkan kembali buku batch 7 yang jauh berbeda dari batch sebelumnya. Kami sejenak keluar dari zona cerita khayal penuh romansa beralih ke kisah nyata para sosok inspiratif muda yang secara eksklusif menuliskan sekelumit kisah perjalanan sukses mereka yang tak biasa.

Kami pikir, hanya narasi fiksi yang akan lebih banyak menggugah jiwa dengan diksi yang berirama sendu. Nyatanya, kisah nyata ini lebih banyak menguras air mata, karena kami bisa menyaksikan langsung jatuh bangun seorang anak manusia dalam untaian kalimat sederhana penuh makna.

Dalam prosesnya, kami harus sesekali terhenti, karena ikut merasakan sesaknya menggapai mimpi di dunia nyata. Semoga hadirnya 20 penulis muda inspiratif ini mampu menggugah jiwa dan membangkitkan semangat para pembaca untuk terus memperjuangkan sebuah impian.

Semoga buku berjudul Ah, Tuhan Begitu Romantis ini menjadi cinderamata berharga mengurai zaman yang tak cukup dihadapi hanya dengan canda tawa belaka. Semoga KMO Oliends Book senantiasa mampu mengemas banyak rasa dan kisah dalam sebuah buku yang akan terus lahir di masa-masa selanjutnya.

Selamat meneguk manisnya romantisme seorang hamba dengan Sang Pencipta.

Salam literasi dan selamat membaca.

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Seutas Tali
Profil Lembaga
Profil Penulis
Dari Pesantren ke Pesantren
Menapaki Tangga Khidmah
Dari Khodimul Masjid Hingga Khodimul Majelis
Roller Coaster
Gelar Santri, Penulis, dan Entrepreneur
Ah, Tuhan Begitu Romantis
Jejak Derma
Jadilah Pejuang Bukan Pecundang
Di Sudut Kota Mekkah Merah Putih Berkibar Indah
Samudera Asa di Pukau Dewata
Pedas Tapi Manis
Riak Takdir
Menaklukkan Ombak dan Badai Dalam Bisnis
Putaran Thawaf Ma'had al-Hijrah
Merubah yang Mustahil Menjadi Berhasil
Sepotong Kisah Tentang Abimantra
Tatag, Teteg, Tutug Wis Itu Thok!
Santri Bermodal Peci
Hafidzah dan Pengusaha
Blurb