Tampilkan di aplikasi

Berkunjung ke makam Kyai Nur Iman Mlangi ketemu santri sakti

Majalah Risalah NU - Edisi 152
2 April 2024

Majalah Risalah NU - Edisi 152

Makam Kyai Nur Iman Mlangi

Risalah NU
Pasca merayakan ulang tahun NU yang ke 101 di kota Gudeg awal tahun 2024 kemarin. Misi selanjutnya adalah mencari berkah (tabarukkan) kepada waliyullah dan orang alim di tanah Yogyakarta.

Dengan mengendarai mobil Wuling hitam, sekitar pukul 01.00, Lima Crew Majalah Risalah NU menyusuri keheningan malam kota pelajar, meluncur menuju makbaroh Kyai Nur Iman, Mlangi. Kurang lebih 1 jam an, sampailah di wilayah makam Mlangi.

Sesampainya, tampak awal terlihat megah gapura warna putih setengah kusam berlogo kaligrafi NU menempel di tembok. Kesakralan kental terasa saat memasuki masjid pathok negoro Mlangi.

Di tambah suara mengglegar keras dari pelantun ayat-ayat suci memecah keheningan malam. Ternyata, suara santri sakti sedang menyendiri di pojok serambi masjid yang gelap gulita tiada penyinaran, tapi saktinya sambil membaca dan menghafalkan kitab suci al Qur’an.

”Subhanallah, hebat ya,” gumam Kang Mahmud salah satu crew sambil clingak clinguk mengamati kang santri. ”Yho ngene iki jenenge tirakatan bro,” timpal Kang Zahid yang berada disampingnya.

Wal hasil, kami pun bergegas wudhu kemudian langsung masuk ke area pemakaman yang terletak di belakang masjid. Seperti pada umumnya, kami pun melakukan ritual ziarah dengan membacakan yasin tahtim dan tahlil.

Kyai Nur Iman atau yang bernama Raden Mas Sandiyo merupakan salah satu kyai yang memiliki peran besar pada masamasa era Kerajaan Mataram Islam. Selain memiliki andil besar dalam persebaran dakwah Islam, beliau juga turut serta melawan penjajahan Belanda.
Majalah Risalah NU di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI