Memandang warna hijau tanaman adalah salah satu cara membuat mata yang lelah menjadi rileks kembali. Itu sebabnya, para dokter mata menganjurkan untuk menghadirkan “kehijauan” di hunian, dalam bentuk sebuah taman.
Di rumah ini, taman dibuat di halaman depan. Namun pelapisnya bukan dari rumput gajah mini atau rumput golf, layaknya taman lainnya. Rumput yang ada di sini adalah rumput sintetis alias rumput buatan. Pun dengan bunga mawar yang merembet di pagar.
“Dulunya taman ini dibuat dari taman asli. Namun kalau hujan, airnya meluap ke teras sampai ke dalam rumah. Jadi diganti dengan yang artifisial,” tutur Andina, sang pemilik rumah. Ala Shabby Chic Gaya shabby chic yang manis terlihat melingkupi taman artifisial ini. Warna yang digunakan di sini adalah warna putih, yang memang biasa digunakan pada gaya shabby.
Pagar kayu imitasi dari bahan GRC ditambahkan di sana, dirambati oleh bunga mawar yang juga imitasi. Di sisi lain, ada dinding menyerupai kayu yang juga dibuat dari bahan GRC. Dari kejauhan, tak tampak kalau taman ini dilapisi oleh rumput sintetis, karena rumput yang digunakan memang mirip dengan aslinya.
Jangan Lupakan Resapan, Rumput sintetis ini dilem di atas perkerasan, sehingga tak bisa digeser atau dipindahkan. Menurut Sugiarto dari ArtGrass, produsen rumput sintetis, rumput ini memang harus diletakkan di atas permukaan yang keras dan rata, seperti keramik atau beton.
Karena itu, agar masih ada resapan dan kehijauan, usahakan tetap memberikan kehijauan asli, seperti yang dilakukan pemilik taman ini dengan memertahankan pohon yang telah ada di sana. Buat pula lubang biopori di beberapa titik. Biopori ini, berguna juga sebagai drainase, karena sebagian airnya dialirkan ke pembuangan.
