Tampilkan di aplikasi

Gaya Jepang di lahan 72m2

Tabloid Rumah - Edisi 351
1 September 2016

Tabloid Rumah - Edisi 351

Terpenuhinya semua kebutuhan ruang untuk tinggal menjadi alasan Dimas Suryono, pemilik rumah, merenovasi total rumahnya. Karena lahannya terbatas, ia pun memilih desain bergaya Jepang yang terkenal dengan pemanfaatan ruang mungilnya. Seperti apa hasilnya?

Rumah
Lokasi kerja yang jauh membuat Dimas Suryono (37) beserta Istrinya Winda Sutrayanti (35) dan anak semata wayangnya Kirana Kanaka Suryono (5), memutuskan untuk pindah tempat tinggal. Awalnya, mereka tinggal di Bintaro, Tangerang Selatan. Namun, karena lokasi kerja berada di Jakarta, mereka merasa kerepotan. Ya, walau secara jarak Jakarta-Bintaro cukup dekat, Dimas dan Winda mengaku hampir menghabiskan waktu 5 jam untuk perjalanan pulang pergi bekerja.

Pada bulan Desember tahun 2013, mereka memutuskan untuk membeli rumah di Jakarta, tepatnya di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Kala itu, mereka masih merasa agak ragu untuk membeli rumah tersebut karena lokasinya yang berada di lingkungan perkampungan dengan kondisi jalan yang kecil dan lahan rumah yang sangat terbatas. Bahkan, jalan hanya bisa dilalui oleh mobil secara bergantian.

Namun, setelah dipikirkan matang-matang, mereka tidak mengurungkan niatnya untuk membeli rumah ini. Sesaat setelah membeli rumah itu, mereka sepakat untuk langsung merenovasi total rumah yang awalnya hanya seluas 100m2 itu. Terpenuhinya semua kebutuhan ruang untuk tinggal menjadi alasan Dimas dan Winda, merenovasi total rumahnya. menGamBiL KOnSep deSain KyOShO JUTaKU Sebagai seorang desainer interior, Dimas paham bagaimana membuat rumahnya nyaman di tengah keterbatasan ruang. Ia dan istri sepakat untuk mengambil konsep desain rumah mikro ala Jepang yang dinamakan Kyosho Jutaku. “Rumah mikro Kyosho Jutaku merupakan rumah kecil ala Jepang yang dibangun di lahan terbatas,” ucap Dimas. Tak heran, sejak pertama kali tim RUMAH datang, suasana ala Jepang sangat kental terasa. Dari luar rumah, konsep ini terlihat berkat tampilan rumah yang berbentuk kotak utuh. Bahkan, rumah ini tidak tampak adanya genting sebagai penutup atapnya. “Rumah ini tetap memakai genting, hanya saja sengaja bagian fasad bangunan menutupi genting, jadi seolah-olah tanpa genting,” ujar Dimas
Tabloid Rumah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI