Nyamuk menjadi salah satu serangga yang meresahkan masyarakat. Selain dapat mengganggu aktivitas di rumah, gigitan nyamuk dapat menyebabkan penyakit yang berujung kematian. Salah satunya gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus zika, virus yang saat ini banyak menelan korban. Dikutip dari Kompas.com, di Singapura setidaknya terdapat 185 pasien terinfeksi virus zika. Begitu juga di Malaysia.
Tak hanya zika, nyamuk Aedes aegypti juga menyebabkan penyakit demam berdarah yang dapat menyebabkan kematian. Menurut data yang dihimpun dari www. depkes.go.id, sepanjang Januari 2016 Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 3.298 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan jumlah kematian sebanyak 50 kasus di Indonesia. Jumlah ini cenderung terus mengalami peningkatan, terutama di pertengahan musim penghujan. Upik Kesumawati Dewi, pakar etimologi dari Divisi Parasitologi & Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bogor, mengungkapkan serangan nyamuk sangat ditentukan oleh musim.
Populasi nyamuk akan meningkat saat musim pancaroba, peralihan dari musim hujan ke kering dan sebaliknya “Saat itu biasanya cuaca tidak menentu kadang hujan sangat deras turun, berhenti lalu panas lagi, hujan lagi dan seterusnya,” ujarnya. Upik menambahkan kondisi tersebut membuat perkembangan nyamuk menjadi optimal karena berada pada kisaran suhu dan kelembapan yang sesuai untuk perkembangbiakan nyamuk. Selain musim, penyebab lain nyamuk senang datang dan membuat sarang di rumah kita adalah karena adanya genangan air. Di luar rumah, genangan air bisa berupa sisa hujan atau sisa air siraman pada pot tanaman. Sedangkan di dalam rumah, genangan air bisa berupa air buangan kulkas atau air di dalam bak mandi. 3M Plus Lebih Ampuh dar i Fogging Dalam mencegah nyamuk bersarang di hunian Anda, ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan.
