Dari sekian elemen di dalam rumah, bisa dikatakan lantai mengalami perkembangan desain yang cukup pesat. Sudah lebih dulu orang bermain-main dengan desain dinding— memainkan kombinasi warna, menggunakan material ekspos, atau menggunakan pelapis bermotif. Namun untuk lantai, orang cenderung memilih untuk menggunakan warna dan motif aman seperti putih atau krem polos. Alasannya, takut ruang terkesan ramai atau kalau bosan malas mengganti pelapis lantai yang cenderung sulit dibandingkan mengganti warna cat dinding.
Padahal kalau dipikir-pikir, persinggungan kita dengan lantai jauh lebih besar dibandingkan dengan elemen lain seperti dinding atau plafon. Tidak setiap hari kita menyentuh dinding atau plafon, tapi pasti setiap hari kita menyentuh lantai dengan menginjaknya. Interaksi anggota tubuh kita dengan lantai membuat pemilihan material lantai jadi penting.
Menginjak lantai kayu yang hangat saat kita bangun tidur di pagi hari akan memberi kenyamanan tersendiri. Tampilan teras dengan ubin lantai bermotif dan berwarna cerah akan memberi suasana rumah yang berbeda.
Rasa nyaman dan mood ruang ini tidak hanya didapat dari warna dan motif lantai, namun juga tekstur. Pelapis lantai pun kini muncul dengan aneka tekstur; lantai kayu olahan memiliki tekstur seperti kayu asli, lantai keramik pun ada yang bertekstur seperti kayu atau batu sungguhan.
Bila Anda sedang berencana untuk merenovasi atau membangun rumah, mulailah dengan merancang desain lantainya. Lalu biarkan elemen lain mengikuti desain lantai.
Sekali-sekali tak ada salahnya mengambil langkah yang berbeda.