Tampilkan di aplikasi

Tanamkan pentingnya sedekah lewat sampah

Majalah Rumah Zakat - Edisi 45
18 September 2017

Majalah Rumah Zakat - Edisi 45

Setelah terkumpul, sampah-sampah tersebut kemudian dijual ke pengepul. Dalam sekali penjualan, hasil yang didapat bermacam-macam.

Rumah Zakat
Botol dan bungkus plastik, serta kaleng bekas bertumpuk di dalam dan sekitar bangunan kecil di belakang rumah milik Misem, salah satu warga yang juga anggota Kelompok Sedekah Sampah Mawar Asri. Sampah-sampah berasal dari warga yang secara sukarela mengantarkan hasil sampah rumah tangganya ke Posko Sedekah Sampah.

Sedekah Sampah Mawar Asri yang diinisiasi oleh Rumah Zakat sejak tahun 2013 di Dusun Kauman, Bantul, Yogyakarta ini membawa dampak positif bagi warga. Tidak hanya berdampak baik terhadap lingkungan yang semakin bersih, tetapi juga menanamkan nilai religius pada diri masyarakat di sana.

“Warga sekarang sudah mulai menyadari akan pentingnya bersedekah, walaupun dengan hal kecil seperti sampah. Jadi, selain karena peduli terhadap kebersihan lingkungan, warga juga mulai mengumpulkan sampah di Sedekah Sampah Mawar Asri dengan niat untuk sedekah,” ujar Alfian, Public Health Rumah Zakat di Dusun Kauman.

Selain itu, menurut Alfian, saat ini warga sudah mulai sadar dan mau untuk mengantarkan sampahnya secara sukarela. “Sebelumnya, kesadaran warga untuk mengumpulkan sampah masih kurang. Warga harus didatangi satu per satu agar mau menyedekahkan sampahnya,” katanya.

Beruntung, pada tahun-tahun pertama pembentukan Sedekah Sampah ada Pak Midi, salah seorang warga yang bersedia untuk berkeliling kampung membawa gerobak dan mengumpulkan sampah plastik dari rumah-rumah warga. Namun, kini Pak Midi yang sudah sepuh, berhenti dari ‘pekerjaannya’ mengumpulkan sampah dari rumah-rumah warga.
Majalah Rumah Zakat di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI