Tampilkan di aplikasi

Berburu muslim friendly food di Jepang dan Korea Selatan

Majalah Rumah Zakat - Edisi 45
18 September 2017

Majalah Rumah Zakat - Edisi 45

Susah susah gampang cari makan halal saat traveling ke negara minoritas muslim seperti yang saya alami kala berkunjung ke Jepang dan Korea Selatan.

Rumah Zakat
Susah susah gampang cari makan halal saat traveling ke negara minoritas muslim seperti yang saya alami kala berkunjung ke Jepang dan Korea Selatan. Sejujurnya, untuk makanan yang 100% halal dalam artian memiliki lisensi resmi dari Muslim Federation setempat, sangat susah. Bukan tidak ada. Ada, tapi lokasinya sangat jauh dari tempat tinggal.

Alternatif lain adalah membawa bahan makanan dan masak sendiri. Tapi bagi saya yang backpackeran dengan budget terbatas, hanya membawa backpack, tidak memungkinkan membawa bahan makanan dan alat masak sendiri. Kedua, main point traveling adalah mencicipi local food setempat. Jadi, yang saya lakukan adalah: mencari makanan dan tempat makan yang muslim friendly.

Yang saya pikirkan saat itu: di tanah air kita bisa makan di manapun yang kita mau, seperti tukang bakso pinggir jalan, pecel lele tenda, ngopi di kafe, dan bahkan kita tau pedagangnya tidak mengantongi lisensi halal MUI. Kita pakai asas percaya. Saya tahu tidak bisa menyamakan Indonesia dengan Jepang dan Korea Selatan yang sudah jelas banyak mengonsumsi daging babi dan alkohol yang diharamkan dalam Islam

Jadi yang saya lakukan adalah pertama, mencari makanan yang basicnya bukan daging. Kedua, memperhatikan menu yang mereka jual, apakah ada menu babi yang mereka jual. Jika ada, maka sudah pasti saya tidak membeli makanan di sana karena kemungkinan campur alat masak sangat besar. Ketiga, bertanya dengan sopan kepada penjualnya apakah makanan itu mengandung pork, lard (minyak babi), dan alkohol.

Keempat, berdoa dan memohon ampun kepada Allah, semoga saya dilindungi dari sesuatu yang haram. Insya Allah saya sudah berusaha semaksimal yang saya bisa. Dan untungnya saya ditemani teman saya orang Korea yang bisa berbahasa Indonesia. Dia benar-benar membantu saya memastikan kepada penjualnya bahwa tidak ada bahan makanan yang tidak bisa saya makan dalam menu yang ia jual.
Majalah Rumah Zakat di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI