Pagi hari, lalu lalang pengendara motor terlihat begitu padat. Tidak hanya di jalan raya, tetapi juga masuk ke gang-gang sempit. Mencari jalan tikus, agar terbebas dari kemacetan, atau minimal tidak terlambat datang ke kantor atau sekolah. Di tengah gang sempit dan padat penduduk itulah, berdiri sebuah bangunan sekolah. Saat memasuki gerbang, suasana seakan berubah, anak-anak sudah ramai mengantri di keran yang khusus disediakan sekolah untuk tempat berwudhu. Tingkah jail kadang dilakukan kepada sesama temannya.
Usai berwudhu, anak-anak kemudian masuk ke ruang kelas. Siswa laki-laki memasuki ruangan sebelah kanan, sementara perempuan berkumpul di ruangan sebelah kiri. Lantas mereka berbaris rapi, untuk mulai melaksanakan Shalat Duha. Kegiatan pembiasaan Shalat Duha ini adalah salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan sebelum pembelajaran dimulai.
Keberadaan SD Juara Jakarta Timur menjadi salah satu sekolah yang memberikan udara segar bagi warga di sekitarnya. Pasalnya, dengan tingginya biaya pendidikan di Jakarta, SD Juara menawarkan kemudahan sebagai salah satu sekolah gratis berkualitas bagi mereka yang kurang mampu. Sejak berdiri pada tahun 2010, SD Juara Jakarta Timur sudah mencetak berbagai prestasi. Bukan hanya tingkat lokal, tetapi juga international.
Salah satunya ialah Bronze Award dalam ajang International Drawing Contest yang dimenangkan oleh Cheche Kirani. Siswa kelas VI ini mengaku sangat senang menggambar. Meski hobinya berenang dan menggambar, namun cita-citanya adalah menjadi seorang guru agama. Setelah lulus dari SD Juara, Cheche bercita-cita untuk masuk pesantren dan memperdalam ilmu agama di sana.
