Ada yang berbeda di sepanjang jalan Desa Kalipoh Kec. Ayah Kab. Kebumen. Di tengah hijaunya rimbun pohon, terdapat warna-warni bunga yang menghiasi. Selain ditanam di sepanjang jalan desa, hampir setiap warga juga menanami halaman mereka dengan bunga warna-warni.
“Yang pertama tentu untuk keindahan dan menambah vegetasi tanaman di sini, yang tak kalah penting adalah bahwa bunga-bunga tersebut sekaligus dimanfaatkan oleh Lebah Klanceng untuk mencari madu,” ujar Fatihul Umam, Fasilitator Desa berdaya Kalipoh kebumen.
Sejak tiga tahun terakhir Desa Kalipoh memang mencuri perhatian warga Kebumen. Madu Klanceng yang dihasilkan oleh para peternak lebah di sana menjadi primadona karena harganya yang tak bisa dibilang murah. Upaya pemberdayaan warga Desa Kalipoh oleh Umam, begitu Fatihul Umam biasa disapa memang cukup berhasil. Sebagian besar warga Kalipoh sekarang adalah peternak lebah dan memperoleh tambahan penghasilan dari sana.
Setelah dipercaya mewakili Jawa Tengah di tingkat Nasional, Kelompok Tani Hutan Klanceng Barokah binaan Rumah Zakat saat ini sedang mempersiapkan Desa Berdaya Kalipoh sebagai tempat wisata edukasi berbasis lebah. Di samping lahan seluas 2,5 hektar itu sekarang dibangun kebun bunga lengkap dengan gazeebo yang akan dimanfaatkan sebagai wisata edukasi.
Berbagai macam bunga sengaja ditanam untuk memperindah taman. Awalnya Umam mendapat bantuan bibit dari Rumah Zakat, karena program yang dijalankannya selaras dengan Program Senyum Lestari. Namun selain itu anggota KTH Klanceng Barokah juga mencari bibit sendiri dan sempat mendapat bantuan berupa 5000 bibit bunga dari usaha yang dilakukannya di Desa Kalipoh, yaitu menjaga kelestarian alam. Sebab jika dibiarkan begitu saja, penebangan liar bisa terjadi tanpa kendali.
