“Bu, Assalamu’alaikum!” setiap pagi sosok itu selalu menyapa penuh sopan santun. Sosok yang santun itu bernama Muhammad Azmi Ramadhan. Azmi adalah anak pertama dari Bapak Ngatrifin dan Ibu Enok Rohayani. Sebagai anak paling besar di keluarganya, Azmi dididik untuk mandiri dan bertanggung jawab. Orang tuanya mendidik Azmi agar mampu memberikan contoh yang baik bagi adikadiknya.
Azmi memiliki dua orang adik, yaitu perempuan dan laki-laki. Ayah Azmi bekerja wiraswasta, sedangkan ibunya bekerja sebagai salah satu pengajar di SD Juara Bandung. Tahun 2015, Azmi masuk ke SD Juara Bandung di kelas III. Awalnya, Azmi ingin mengembangkan hobi dan bakatnya yaitu menggambar. Mulai saat itulah, Azmi mengikuti eksktrakurikuler menggambar karena untuk terus mengembangkan bakat dan potensinya tersebut.
Memasuki kelas IV, Azmi mencoba untuk daftar di ekstrakurikuler silat. Setelah melalui proses serangkaian tes, akhirnya Azmi diterima. Awalnya, Azmi masuk ekstrakurikuler silat hanya untuk membekali dirinya dengan ilmu bela diri. Namun, siapa sangka, di ekskul inilah, akhirnya potensi Azmi terasah dan mendapatkan prestasi yang sangat membanggakan.
Setelah mengikuti ekstrakurikuler silat, Azmi pun dipercaya mewakili sekolah untuk mengikuti berbagai kejuaraan silat, baik tingkat daerah, provinsi, ataupun nasional. Adapun pengalaman pertama Azmi ikut serta dalam Kejuaraan Nasional Silat JKTC, yakni di tahun 2016. Persiapan untuk mengikuti pertandingan dilakukan jauh-jauh hari. Azmi termasuk salah satu atlet silat SD Juara Bandung yang tangguh.
Setiap latihan ia selalu hadir, walaupun itu dilakukan di hari libur. Ia selalu berlatih dengan semangat. Bapak Ronny Lesmana Hartono sebagai pelatih silatnya juga menilai bahwa Azmi adalah salah satu atlet yang diandalkan dan mempunyai sikap yang baik. Ia berani, tangguh, dan pantang menyerah. Alhamdulillah, di kejuaraan Nasional JKTC ke-6 tersebut Azmi meraih medali perak.
