Tampilkan di aplikasi

Giyanti berhasil ekspor produknya ke Hongkong

Majalah Rumah Zakat - Edisi 75
11 Desember 2019

Majalah Rumah Zakat - Edisi 75

Giyanti

Rumah Zakat
Saat kehamilan anak pertamanya, Giyanti mulai tertarik dengan menjahit. Meskipun latar belakang pendidikannya bukan di bidang tersebut, namun tidak menyurutkan langkahnya untuk belajar menjahit. Giyanti merupakan salah satu anggota koperasi binaan Rumah Zakat di Desa Berdaya Triwidadi. Sebagai single parent, ia harus berjuang untuk menafkahi anaknya yang saat ini berada di kelas VII SMP.

“Alhamdulillah semenjak bergabung menjadi binaan Rumah Zakat dan diberikan bantuan mesin jahit, usaha saya semakin berkembang. Selain itu juga kita diberikan pembinaan rutin setiap bulannya, jadi bisa menambah pengetahuan untuk mengembangkan usaha yang sedang saya jalankan saat ini,” kata Giyanti.

Sebelum diberikan bantuan mesin jahit, produksi baju yang dihasilkan Giyanti maksimal hanya bisa mencapai tiga pcs. Namun setelah adanya bantuan dari Rumah Zakat, kini dalam seharinya Giyanti bisa memproduksi baju sekitar enam sampai tujuh pcs.

“Awalnya saya susah mengatur waktu untuk anak, usaha, dan kegiatan sebagai Kader Posyandu, tapi setelah ada beberapa teman yang bantu, alhamdulillah bebannya agak berkurang karena kita bagi-bagi tugas. Sampai saat ini usaha saya masih terkedala karena stok kain yang terbatas. Kalau mau belanja ke toko yang lengkap harus ke kota yang jaraknya 12 Km dari desa,” jelas Giyanti, salah satu Kader Posyandu di Desa Triwidadi.

Selain menerima pesanan di sekitar Desa Triwidadi, Giyanti juga memasarkan produknya secara online. Tidak hanya itu, usaha Freya Boutiqe milik Giyanti kini sudah di ekspor ke Hongkong.
Majalah Rumah Zakat di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI