Tampilkan di aplikasi

Sambal andaliman teri medan

Tabloid Saji - Edisi 375
2 Maret 2017

Tabloid Saji - Edisi 375

Bagi warga Medan dan sekitarnya, ketika ingin menyantap makanan dengan sambal andaliman, harus mengunjungi rumah makan khas Tapanuli. Namun kini sudah ada penjual sambal andaliman yang lezat dengan citarasa unik dan khas. Sang pengusaha, Koat Chamdi (56) bahkan mampu menjual 70-100 kemasan sambal andaliman per minggu. / Foto : Sita Rahman

Saji
Andaliman adalah bumbu masak yang banyak digunakan di dalam sajian suku Batak (Sumatera Utara). Banyak orang menyebutnya sebagai “merica batak”. Salah satu yang menggunakan andaliman adalah sambal.

Penggermarnya cukup banyak. Tak heran Koat Chamdi menjadikan sambal pedas bercitarasa dan beraroma khas ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan.

Usahanya tak sia-sia. Sejak sambal andaliman buatannya diperkenalkan 6 bulan lalu, langsung menarik perhatian banyak orang. “Bisa jadi karena tidak semua orang bisa membuat sambal andaliman,” ujar Koat.

Ia juga mengamati, di Medan sendiri belum ada pengusaha lain yang memproduksi sambal andaliman kemasan seperti yang ia lakukan. Maka Koat yang sejak beberapa tahun ini telah sukses memproduksi bawang goreng dengan berbagai variannya ini semakin mantap mengembangkan usaha sambal andalimannya. Apalagi pria berdarah Jawa ini mengaku lebih mudah mendapatkan bahan baku andaliman di Medan, kota yang sejak beberapa puluh tahun telah ditinggalinya.

“Setiap daerah pasti punya sambal khasnya masing-masing. Nah, di Medan ini sambal andaliman sudah jadi favorit sejak lama. Tapi saya pikir, bisa juga diminati di daerah lain karena keunikan rasa dan aromanya.” SENSASI RASA KHAS ANDALIMAN Selama satu bulan ayah tiga anak ini pun lantas melakukan uji coba membuat sambal andaliman dengan cita rasa yang pas. Ia juga memperhatikan kemasannya agar mudah dan praktis disajikan dan dibawa ke mana saja.

“Saya belajar bikin sambal andaliman langsung dari orang Batak di Medan. Tapi sambal andaliman asli orang Batak ternyata dibuat mentah. Padahal ika dibuat jadi sambal kemasan, sambalnya pasti hanya tahan beberapa jam saja kalau bahannya mentah,” kisahnya.

Koat memilih cara lain. Ia pun akhirnya berupaya sendiri membuat sambal yang simpel dari bahan segar pilihan hingga sambalnya bisa tahan lama dan dengan rasa yang cocok di lidah siapa saja. Agar semakin komplet, sambalnya ia beri taburan teri medan.
Tabloid Saji di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI