Tampilkan di aplikasi

Si hitam keluak, penambah rasa & aroma unik

Tabloid Saji - Edisi 439
21 Mei 2019

Tabloid Saji - Edisi 439

Bumbu dapur Keluak / Foto : sajian sedap

Saji
Keluak bisa dikatakan bumbu dapur yang unik karena penggunaannya dapat menghitamkan hasil masakan, baik yang berkuah banyak maupun yang berkuah sedikit. Aroma dan cita rasanya memang unik, sehingga masakan yang menggunakan keluak terasa khas di lidah. Rawon dan ikan gabus pucung adalah dua masakan khas Nusantara yang wajib menggunakan keluak

Ragam sebutan. Orang Sunda menyebut keluak dengan kata picung, orang Betawi menyebutnya pucung. Orang Jawa mengenalnya dengan sebutan keluak, sementara di Toraja keluak disebut pamarrasan. Dalam bahasa Melayu, keluak disebut juga kepayang. Di masa lalu ada peribahasa populer “dimabuk kepayang” bagi orang yang sedang jatuh cinta, seolah mabuk akibat terlalu banyak makan kepayang (keluak). Hal ini bisa jadi karena lapisan biji keluak mengandung asam sianida konsentrasi tinggi, yang jika dimakan dalam jumlah banyak bisa menyebabkan mabuk. Tak heran bila lapisan biji ini kerap dijadikan olesan beracun pada mata panah.

Cara menyimpan. Bila membeli keluak masih dalam kulitnya, simpan di dalam wadah kering dan tak lembap agar permukaan kulitnya tak mudah berjamur. Sajiers juga bisa mengeluarkan dulu daging buahnya lalu dimasukkan ke dalam wadah kedap udara dan simpan di dalam freezer agar lebih tahan lama.
Tabloid Saji di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI