Tampilkan di aplikasi

Kisah unik dibalik lezatnya bakcang

Tabloid Saji - Edisi 441
24 Juni 2019

Tabloid Saji - Edisi 441

Bakcang Beras Isi Daging

Saji
Bakcang (bahasa Hokian) merupakan makanan tradisional masyarakat Tionghoa yakni beras yang dibungkus daun bambu berisi campuran daging (bak berarti daging). Namun tidak berarti bakcang tak bisa diberi isi selain daging, misalnya saja sayuran yang dikenal dengan nama diberi nama chaicang. Bakcang bisa dibuat dari beras (nasi), bisa juga beras ketan. Keduanya sangat populer di Indonesia. Bakcang berisi nasi, dibuat dari aron beras, tsedangkan yang berisi ketan, langsung dibuat dari beras ketan mentah.

Isinya selain cincangan/potongan daging, bisa dicampur dengan jamur (pada umumnya jamur hioko), water chestnut, dan telur asin bagian kuningnya. Di Indonesia, bakcang kemudian tak hanya diberi isi daging saja, tetapi juga ayam, udang, tahu, bahkan oncom. Apa pun bahan isinya, ciri utama adonan isinya ada pada rasa manisnya. Ciri khas lainnya pada bakcang adalah pembungkusnya yang berupa daun bambu.

Pengikatnya biasanya berupa tali bambu, namun kini banyak yang telah menggantinya dengan tali rafia. Bentuk bungkusannya pun unik, berupa limas. Cara membungkusnya tentu saja tidak mudah karena harus rapat betul agar hasil bakcang setelah matang pas kepadatannya. Bakcang yang pembungkusnya tidak rapat, akan mudah masuk air dan jadi lembek teksturnya. Hadirnya bakcang sangat terkait dengan legenda di zaman Dinasti Zhou. Alkisah, ada seorang menteri bernama Qu Yuan, Menteri di negara Chu ini dikenal sebagai pejabat yang gagah berani dan bijak. Namun ia dibenci keluarga raja.

Konon, ia diusir dari tempat tinggalnya. Untuk mengatasi kesedihannya, ia melompat ke dalam sungai. Rakyat yang merasa sedih lantas melemparkan bakcang ke dalam sungai sebagai makanan bagi makhlukmakhluk yang tinggal di sungai agar tidak menyantap Menteri Yuan. Peristiwa ini lantas diperingati oleh warga Tionghoa dengan membuat bakcang setiap tanggal 5 pada bulan 5, kalender Tiongkok (Lunar), sesuai dengan hari kejadiannya. Peristiwa ini lalu populer dengan perayaan Festival Peh Cun.
Tabloid Saji di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI