Ikhtisar
Adopsi “International Financial Reporting Standards” (IFRS) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) telah dilakukan di Indonesia. Proses ini akan berdampak besar bagi dunia usaha, terutama dalam penyusunan dan pelaporan keuangan perusahaan. Penerapan PSAK berbasis IFRS membutuhkan banyak literatur atau referensi terkait perlakuan akuntansi sesuai dengan standar terbaru. “Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK” Buku 1 ini merupakan buku teks yang dirancang sesuai dengan materi perkuliahan serta mengombinasikan konsep akuntansi, prinsip akuntansi, penerapan akuntansi, dan pelaporan sesuai dengan PSAK. Penekanan utama dalam buku ini terletak pada aplikasi PSAK berbasis IFRS dengan memberikan contoh maupun ilustrasi nyata yang ada dalam dunia bisnis.
Buku ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam kepada mahasiswa atas konsep dan penerapan PSAK yang diperlukan dalam mengaplikasikan akuntansi keuangan ke dunia praktik. Selain itu, buku ini juga bermanfaat bagi pihak yang sedang mempersiapkan ujian profesi akuntan publik; praktisi sebagai referensi dalam melakukan analisis, audit, dan penyusunan laporan keuangan; maupun akademisi, khususnya pengajar yang terkait dengan akuntansi keuangan sebagai referensi penting dalam proses pengajaran, baik sebagai buku wajib maupun buku pendukung.
Ulasan Editorial
Seiring dengan era globalisasi yang membuat dunia bisnis berkembang dengan dinamisnya, dunia akuntansi—sebagai bahasa bisnis—juga harus turut berkembang. Hal ini merupakan tuntutan wajar, sehingga kualitas laporan keuangan, yang merupakan produk akhir dari akuntansi yang ditujukan kepada investor ataupun pemangku kepentingan, tetap tinggi dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Sebagai konsekuensi, standar akuntansi yang berkualitas tinggi merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan. Karenanya dalam dua dekade terakhir, standar akuntansi berbasis internasional, yang lebih dikenal sebagai International Accounting Standards/International Financial Reporting Standards (IAS/IFRS) telah diakui dan diadopsi luas di banyak negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, proses konvergensi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) telah dicanangkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan ditargetkan pada tahun 2012 proses yang berujung pada adopsi IAS/IFRS ke dalam SAK ini akan selesai. Namun, hal ini tidak berarti bahwa pekerjaan besar telah selesai; sebaliknya timbul tuntutan baru yang diakibatkan perubahan paradigma secara besar-besaran, mulai dari penyusunan standar, pembelajaran akuntansi, hingga penggunaannya dalam penyusunan laporan keuangan.
Secara khusus untuk kebutuhan pengajaran, hampir seluruh buku teks yang digunakan di jurusan/departemen akuntansi pada perguruan tinggi Indonesia masih mengandalkan buku berbasis standar akuntansi di Amerika Serikat (US-GAAP). Pada akhirnya, kelak jika para mahasiswa tersebut telah menjadi sarjana dan praktisi akuntansi, akan terjadi kebingungan karena perbedaan antara yang dipelajari dan yang dilakukan dalam praktik. Untuk itu, saya menyambut baik terbitnya buku “Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK” ini karena dapat mengisi kekosongan akan buku teks akuntansi berbasis PSAK yang sudah dikonvergensikan dengan IAS/IFRS. Saya berkeyakinan buku ini sangat bermanfaat, baik bagi kalangan akademis (mahasiswa dan staf pengajar), kalangan profesi, maupun praktisi yang ingin meng-update pengetahuan akuntansi keuangan.
Semoga dengan kehadiran buku ini pemahaman praktik akuntansi yang baik dan benar sesuai dengan SAK dapat terwujud dan membantu terciptanya pelaporan akuntansi yang semakin baik dan akuntabel
Guru Besar Departemen Akuntansi FEB-UI; Anggota DPN Ikatan Akuntan Indonesia; Anggota Komisi Pengawas Perpajakan Kementerian Keuangan RI
/
Prof. Sidharta Utama, Ph.D., CFA.
Pendahuluan / Prolog
Akuntansi; Akuntansi Keuangan Menengah
Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal tertentu. Informasi akuntansi tersebut digunakan oleh para penggunanya agar dapat membantu dalam membuat prediksi kinerja di masa mendatang. Berdasarkan informasi tersebut berbagai pihak dapat mengambil keputusan terkait dengan entitas.
Akuntansi merangkum transaksi yang terjadi dalam sebuah entitas kemudian memproses dan menyajikannya dalam bentuk laporan yang diberikan kepada para pengguna. Transaksi adalah kejadian dalam entitas yang memengaruhi posisi keuangan, sehingga fokus akuntansi pada informasi keuangan. Informasi yang tidak terkait dengan posisi keuangan tidak dicatat seperti misalnya penggantian direksi, penambahan proses jumlah produksi, pengangkatan karyawan baru dan perolehan kerja sama bisnis dengan pihak lain. Namun, konsekuensi dari kejadian tersebut yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan akan dicatat, akibat penambahan karyawan maka akan dikeluarkan biaya gaji yang lebih besar, akuntansi hanya akan mencatat kejadian pembayaran gaji, bukan penerimaan karyawannya.
Akuntansi sebagai alat ukur dan penjabaran atas suatu informasi, juga berperan sebagai bahasa bisnis. Oleh karena itu, di kala dunia bisnis berkembang dengan dinamis, ilmu akuntansi juga ikut bertumbuh. Konsekuensinya, diperlukan standar akuntansi yang berkualitas tinggi. Dalam dua dekade terakhir, standar akuntansi berbasis internasional, yang lebih dikenal sebagai “International Accounting Standards/International Financial Reporting Standards” (IAS/IFRS) telah diakui dan diadopsi luas di banyak negara, termasuk Indonesia. IFRS sendiri adalah standar dasar yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Board—IASB).
Akuntansi keuangan merupakan salah satu bidang ilmu akuntansi yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan perusahaan kepada para pemangku kepentingan (stakeholder). Laporan ini dapat berupa laporan neraca, laporan laba rugi, serta perubahan modal dan arus kas yang disajikan kepada pemegang saham, kreditur atau investor; laporan profitabilitas dan kredibilitas perusahaan untuk pemerintah dan pemasok (supplier). Beberapa gambaran fungsi utama laporan keuangan perusahaan bagi pemangku kepentingannya adalah sebagai berikut.
(1) Bagi pemegang saham; informasi dalam laporan keuangan memungkinkan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. (2) Investor; penanaman modal sangat rentan terhadap risiko sehingga investor sangat membutuhkan informasi data keuangan apakah dana yang telah diinvestasikan layak (feasible) atau tidak. (3) Kreditur; informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar imbalan jasa dan pengembalian utang pokok saat jatuh tempo. (4) Pemasok (supplier); informasi untuk menilai kemampuan perusahaan membayar tagihan penjualan saat jatuh tempo. (5) Pemerintah; informasi mengenai penetapan kebijakan pajak dan data statistik pendapatan nasional.
Penulis
Dwi Martani - Dwi Martani
Dosen senior di Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI). Penulis menyelesaikan S-1 Akuntansi di FEB-UI dan S-3 di Program Pascasarjana Ilmu Manajemen FEB-UI. Penulis aktif di organisasi profesi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai Anggota Dewan Pengurus Nasional IAI dan di Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai Anggota Dewan Penguji CPA. Penulis bergabung dalam Tim Implementasi IFRS-IAI pada awal adopsi IFRS menjadikannya belajar PSAK dan IFRS. Pengalamannya sebagai anggota Dewan Penguji USAP dan CPA serta Komite Audit melengkapi penguasaan akuntansi keuangan dalam praktik. Posisinya sebagai salah satu anggota Komite Standar Pemerintahan, bidang risetnya di bidang perpajakan, akuntansi keuangan semakin melengkapi perspektif akuntansi keuangan yang dimiliki. Sebagai dosen senior, kepeduliannya terhadap pembelajaran akuntansi yang relevan dengan dunia praktik membuatnya terus belajar menguasai setiap perkembangan baru, baik praktik maupun riset.
Sylvia Veronica Siregar - Dosen di Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI). Saat ini, penulis menjabat sebagai Ketua Program Studi Pascasarjana Ilmu Akuntansi FEB-UI. Sebelumnya pernah menjadi anggota DSAK IAI periode 2009–2015. Penulis menyelesaikan pendidikan S-1 Akuntansi di FEB-UI dan pendidikan pascasarjananya (terutama S-3) di Program Pascasarjana FEB-UI. Penulis juga aktif memublikasikan hasil penelitiannya di berbagai seminar dan jurnal, baik nasional maupun internasional.
Ratna Wardhani - Ratna Wardhani
Dosen di Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI). Saat ini, penulis menjabat sebagai Ketua Program Studi S-1 Ekstensi Akuntansi. Penulis menyelesaikan S-1 Akuntansi dan S-2 Manajemen Keuangan serta S-3 Akuntansi di FEB-UI. Penulis aktif memublikasikan karya-karya ilmiahnya di berbagai seminar dan jurnal, baik nasional maupun internasional. Penulis aktif sebagai editor pada Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Penulis juga aktif memberikan konsultasi dan pelatihan terkait PSAK terbaru, baik melalui Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) FEB-UI, maupun pelatihan (training) bagi perusahaan.
Aria Farah Mita - Menyelesaikan studi S-1 Akuntansi, S-2 Corporate Finance, dan S-3 Akuntansi-nya di Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI). Karyanya pertama dengan Penerbit Salemba Empat adalah sebagai Ketua Tim Penerjemah buku Principles of Accounting 22nd Edition (karya Fess & Warren). Saat ini, penulis aktif sebagai staf pengajar tetap di FEB-UI serta aktif melakukan riset di bidang Akuntansi Keuangan dan aktif memublikasikan hasil penelitiannya di berbagai seminar dan jurnal, baik nasional maupun internasional,
Penulis juga menjadi reviewer Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia (JAKI). Aktif juga sebagai komite audit di perusahaan nasional terkemuka serta sebagai pembicara dan instruktur di Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) FEB-UI untuk pelatihan tentang PSAK terbaru.
Edward Tanujaya - Edward Tanujaya
Staf pengajar di Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI). Penulis menyelesaikan S-1 Akuntansi di FEB-UI dan S-2 International Business di Rijksuniversiteit Groningen, Belanda. Selain sebagai staf pengajar, penulis juga aktif sebagai manajemen eksekutif Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai Direktur Komunikasi dan Pemasaran. Sebelumnya, penulis aktif sebagai editor untuk Jurnal Popular eBAR yang diterbitkan Departemen Akuntansi FEB-UI dan Journal of European Studies yang diterbitkan oleh PSKWEPPSUI. Pengalaman profesional lainnya adalah menjadi anggota Komite
Audit PT Ekadarma Internasional, Tbk. (2005–2015), Junior Partner pada Experd Consultant (2013–2015), serta Manajer/Direktur Penerbitan & Produksi PT Salemba Emban Patria (Penerbit Salemba Empat) (2006–2013).
Daftar Isi
Sampul depan
Tentang Penulis
Kata Sambutan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1. Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi
Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa Bisnis
Akuntansi Keuangan
Akuntansi dan Alokasi Sumber Daya
Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
Standar Akuntansi Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan
Perkembangan IFRS dan IASB
Perkembangan DSAK dan PSAK
Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan
Pengguna dan Tujuan Laporan Keuangan
Asumsi
Karakteristik Kualitatif
Unsur Laporan Keuangan
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Konsep Pemeliharaan Modal
Perubahan Kerangka Konseptual Konvergensi IFRS
Tantangan Akuntansi di Masa Mendatang
Bab 2. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
Persamaan Dasar Akuntansi
Laporan Keuangan
Siklus Akuntansi
Identifikasi Peristiwa dan Pencatatan Transaksi
Jurnal
Posting
Neraca Saldo
Jurnal Penyesuaian
Penyesuaian atas Pembayaran di Muka
Penyesuaian atas Akrual
Posting Ayat Jurnal Penyesuaian
Neraca Saldo Disesuaikan
Laporan Keuangan
Kertas Kerja
Jurnal Penutup
Neraca Saldo Sesudah Penutupan
Jurnal Pembalik
Ringkasan Siklus Akuntansi
Akuntansi Perusahaan Dagang
Alternatif Pencatatan Pembayaran di Muka dan Penggunaan Jurnal Pembalik
Bab 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif dan Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Kegunaan Laporan Laba Rugi Komprehensif
Keterbatasan Laporan Laba Rugi Komprehensif
Kualitas Laba
Elemen Laporan Laba Rugi Komprehensif
Format Laporan Laba Rugi Komprehensif
Laporan Laba Rugi Komprehensif Bentuk Tunggal
Laporan Laba Rugi Komprehensif Bentuk Ganda
Pengungkapan
Penyajian Operasi Dihentikan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif
Laporan Perubahan Ekuitas
Bab 4. Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas
Laporan Posisi Keuangan
Elemen Laporan Posisi Keuangan
Klasifikasi dalam Laporan Posisi Keuangan
Format Laporan Posisi Keuangan
Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan
Laporan Arus Kas
Tujuan dan Kegunaan
Kas dan Setara Kas
Klasifikasi Laporan Arus Kas
Penyusunan Laporan Arus Kas
Penyusunan Laporan Arus Kas
Bab 5. Instrumen Keuangan, Kas,dan P
iutang
Instrumen keuangan
Pengertian
Bentuk Instrumen Keuangan
Konsep Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan
Penyajian dan Pengungkapan
Aset Keuangan
Klasifikasi Aset Keuangan
Reklasifikasi
Penurunan Nilai
Penghentian Pengakuan
Kas
Definisi
Pengendalian Kas
Penyajian
Pengungkapan
Piutang dan Pinjaman yang Diberikan
Definisi dan Jenis
Wesel Tagih
Pengakuan Awal
Pengukuran Setelah Perolehan
Penurunan Nilai
Penghentian Pengakuan
Penyajian
Pengungkapan
Analisis Piutang
Bab 6 Persediaan
Pengertian Persediaan
Definisi
Klasifikasi Persediaan
Cakupan Barang dalam Persediaan
Pengukuran Persediaan
Biaya Persediaan
Sistem Pencatatan Persediaan dan Asumsi Arus Biaya
Nilai Realisasi Neto dan Penurunan Nilai Persediaan
Penggunaan Metode Lain dalam Valuasi Persediaan
Metode Laba Bruto
Metode Ritel
Pengungkapan
Bab 7. Aset Tetap dan Properti Investasi
Pendahuluan
Aset Tetap
Definisi
Pengakuan
Pengukuran Awal
Pengukuran Setelahnya
Penghentian Pengakuan
Penyajian
Pengungkapan
Properti Investasi
Definisi
Pengakuan
Pengukuran Awal
Pengukuran Setelah Perolehan
Penghentian Pengakuan
Penyajian
Pengungkapan
Bab 8. Depresiasi dan Penurunan Nilai
Depresiasi
Definisi
Nilai Biaya Aset yang Didepresiasikan
Taksiran Masa Manfaat Aset Tetap
Metode Depresiasi
Depresiasi Terpisah untuk Komponen yang Signifikan
Penurunan Nilai
Indikasi Penurunan Nilai
Pengukuran Penurunan Nilai
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
Penurunan Nilai pada Unit Penghasil Kas
Pemulihan Rugi Penurunan Nilai
Penyajian dan Pengungkapan
Bab 9. Aset Takberwujud
Pendahuluan
Definisi Aset Takberwujud
Pengakuan Awal Aset Takberwujud
Perolehan Terpisah
Akuisisi sebagai Bagian dari Kombinasi Bisnis
Akuisisi dengan Hibah Pemerintah
Pertukaran Aset
Aset Takberwujud yang Dihasilkan secara Internal
Pengukuran Setelah Perolehan
Model Biaya Perolehan
Model Revaluasi
Penghentian Pengakuan
Penyajian Aset Takberwujud dan Akun Terkait
Pengungkapan Aset Takberwujud dan Akun Terkait
Bab 10. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual
Pengertian dan Ruang Lingkup
Pengakuan Awal
Pengukuran
Pengukuran Selanjutnya
Aset Tidak Lancar yang Diukur Menggunakan Model Revaluasi
Penghentian Pengakuan dan Perubahan Rencana
Penyajian
Pengungkapan
Daftar Pustaka
Indeks
Sampul belakang