Tampilkan di aplikasi

Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia - Edisi 2/2015

Dalam beberapa dekade terakhir, lapisan terumbu karang di Great Barrier Reef telah menurun hingga 50 persen. / Foto : SDAAI/Xanthe Rivett WWF Australia

Scuba Diver AustralAsia Indonesia
Masa depan terumbu karang paling unik di dunia kini tak pasti. Meskipun termasuk sebagai situs warisan dunia dan reservasi kelautan, nasib Great Barrier Reef kini di bawah ancaman. Banyak wilayah perlindungan laut atau Marine Protected Area (MPA) di seluruh dunia yang sebenarnya hanya eksis di atas kertas dengan sedikit atau tanpa adanya dukungan dan penegakan hukum.

Saat MPA sudah diberlakukan, wilayah laut membutuhkan pengelolaan aktif untuk memastikan terumbu karang dan keanekaragaman hayati laut di dalamnya terlindungi. Pemerintah bisa menemukan kesulitan untuk berkomitmen dalam hal finansial dan sumber daya dalam memonitor MPA, kehendak politik bisa hilang dan pemberdayaan konservasi, wisata, dan komersial akan saling bersaing.

MPA paling tersohor di Australia, the Great Barrier Reef (GBR), merupakan sebuah ekosistem terumbu karang terbesar di muka bumi, membentang sepanjang lebih dari 2.300 kilometer. GBR merupakan habitat dari 1.625 spesies ikan, 600 jenis terumbu karang, lebih dari 30 spesies ikan paus dan lumba-lumba, dugong serta enam spesies penyu.

Sebagai salah satu ekosistem terumbu karang tersehat dan tersubur di dunia, GBR menjadi daya tarik bagi 16 juta pengunjung dalam setahun yang sebagian dari mereka adalah para penyelam, GBR mampu menciptakan sebuah industri wisata senilai enam milyar dollar per tahun. Akan tetapi, kondisi GBR menurun secara drastis dalam beberapa dekade terakhir dengan kekayaan terumbu karangnya berkurang hingga 50 persen.

Pada 2014, protes yang dilayangkan masyarakat mulai memuncak dengan adanya ekspansi pelabuhan Abbot Point yang dapat mengotori wilayah GBR dengan tumpahan dari kapal keruk. Rencana tersebut dibatalkan setelah adanya protes masyarakat.
Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI