Tampilkan di aplikasi

Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia - Edisi 2/2015

Pemijahan gabungan: Sekelompok ikan yang berkumpul sementara dalam jumlah yang jauh lebih banyak dari normal dengan satu tujuan yang sama, yaitu melepaskan telur dan bereproduksi. / Foto : SDAAI/Richard Barnden

Scuba Diver AustralAsia Indonesia
Arus Palau yang kuat tak hanya cocok untuk aktivitas diving yang memompa adrenalin; arus tersebut juga sempurna bagi ikan-ikan yang ingin menebar benihnya sejauh mungkin. Pada pertengahan tahun 1970-an, Robert E.

Johannes, seorang ahli ekologi kelautan tropis, datang ke Kepulauan Palau dan merintis sebuah ide untuk menyatukan pengetahuan lokal tentang lokasi perkembangbiakan, pemijahan gabungan, dan siklus bulan dengan konsep manajemen Barat yang lalu diaplikasikan secara langsung dalam bentuk konservasi sumber daya alam dan pengelolaan perikanan.

Dengan adanya dukungan komunitas lokal, hasil kerja rintisan Johannes mampu menciptakan sebuah sistem penutupan penangkapan ikan selama siklus pemijahan/peneluran berlangsung, hal tersebut masih terus dilakukan hingga saat ini. Sebagai hasilnya, perairan Palau menjadi subur dan ikan-ikan masih terus berkumpul dalam jumlah yang tak terhitung dalam kurun waktu dan lokasi yang dapat diprediksi.

Namun, Palau memiliki faktor lain yang membuatnya menjadi tempat sempurna bagi pemijahan gabungan, yakni adanya danau-danau laut, pulau-pulau karang, hutan bakau, dan laguna besar yang dapat menjadi tempat berkembangnya ikan-ikan kecil sebelum mereka akhirnya dapat bergabung ke laut lepas bersama ikan dewasa dan melanjutkan siklus hidupnya.
Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI