Pulau Waleabahi, atau disebut juga Walea Besar, termasuk dalam gugusan Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Pada awal abad ke-18, wilayah ini dikuasai oleh Kerajaan Togean dan dipimpin seorang ratu bernama Sari Buah. Seiring waktu, Walea Besar pun didaulat sebagai bagian dari Indonesia, dan mekar menjadi kecamatan pada tahun 2005.
BERMARKAS DI PALADAN. Untuk menyelam di Walea Besar, pertama-tama Anda harus datang ke Pulau Paladan terlebih dulu. Di pulau ini tersedia berbagai keperluan, mulai dari penginapan, air bersih, makanan, dive guide, tabung selam, dive boat, serta berbagai peralatan selam lainnya.
Namun, seperti umumnya cerita-cerita petualangan ke wilayah eksotis, perjalanan menuju Pulau Paladan ini cukup jauh dan makan waktu. Jika berangkat dari Gorontalo, Anda harus menyiapkan setidaknya satu hari khusus untuk perjalanan. Begitu pula jika berangkat dari Luwuk.
Anda harus bersiap untuk menempuh perjalanan darat selama 2–3 jam, sebelum akhirnya bisa menyeberang dengan kapal Ferry atau speedboat. Rincian moda transportasinya bisa Anda lihat di akhir tulisan nanti. Sekilas rutenya memang terlihat lumayan panjang. Tapi tenang saja, setiap tetes keringat yang Anda keluarkan di perjalanan akan terbayar lunas ketika tiba di tujuan setidaknya itulah yang kami rasakan.
Begitu tiba di Pulau Paladan, kami disambut pemandangan sebuah pulau kecil yang sangat asri. Di pulau ini tidak ada penduduk yang menetap, hanya ada 11 bungalow mungil bernuansa kayu serta sebuah restoran kecil yang berhias bilik bambu. Atmosfer pulau ini sangat privat sekaligus bersahabat. Inilah markas yang sempurna untuk memulai penyelaman di Walea Besar.
