Tampilkan di aplikasi

Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia - Edisi 6/2014

Berang-berang Amerika, Castor cadansensis, menampilkan keindahannya dalam Northern Rockies, British Colombia.

Scuba Diver AustralAsia Indonesia
Saya mulai melakukan fotografi bawah air dengan remote control awalnya karena ingin memotret salmon di Alaska saat bepergian sendiri untuk beberapa minggu dengan menggunakan kano. Karena tidak mudah memotretnya dengan peralatan menyelam, jadi saya mulai dengan hal yang sangat sederhana: duduk di pantai dengan hanya memegang Nikonos V di dalam air.

Tapi tentu saja, itu tidak benar-benar membuahkan hasil. Tahun berikutnya saya kembali dengan menggunakan underwater housing, menempatkan kamera saya di dasar sungai, memasang sebuah kabel untuk memotret, dan menunggu ikan berenang mendekat. Beberapa shoot hasilnya cukup baik, tapi ini belum bisa dibilang berhasil.

Waktu itu saya menggunakan film slide, tanpa autofocus. Jadi saya harus fokus pada titik tertentu kemudian menunggu ikan datang dengan komposisi yang tepat, melewati tempat yang tepat, dan pada jarak yang tepat. Kadang saya harus menunggu selama beberapa hari untuk menghasilkan satu gambar. Komposisi yang indah dari ganggang hijau dengan dua ikan mas berenang, itu saja membutuh waktu tiga hari.

Tahun berikutnya saya kembali dengan cara yang sama, tapi kali ini ditambah built-in video kamera kecil yang memungkinkan saya untuk melihat apa yang terjadi di depan lensa.

Dan benar saja, hal itu bekerja dengan sangat baik. Mungkin cara tersebut tidak terkesan baru, tapi itu 30 tahun yang lalu, bisa jadi saya salah satu orang pertama yang menggunakan metode tersebut. Hingga saat ini, saya sudah memotret di dalam air tawar selama sekitar 25 tahun dan sudah melakukan perjalanan di seluruh dunia.
Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI