Sebuah awak pesawat utuh yang bertengger di kawasan restoran langsung menyita perhatian. Mulai dari kepala, badan, ekor, sayap, hingga roda pesawat yang bertuliskan inisial restoran jadi daya tarik utama tempat makan yang berada di kawasan Ancol ini. ‘Pramugari’ yang ramah akan mengantarkan pengunjung yang hendak bersantap di dalam pesawat.
‘Penumpang’ harus menaiki tangga di awak bagian depan untuk menuju ke dalam pesawat. Di sisi belakang, terdapat pintu khusus untuk lalu lalang para ‘pramugari’. Jangan heran ketika masuk ke dalam, suasananya benar-benar menyerupai kabin pesawat betulan. Hanya saja tatanan kursi dan meja telah diseting menjadi tempat makan. Penumpang disuguhkan pemandangan laut di sebelah kanan awak pesawat. Di sebelah kiri, dari jendela terlihat sisi restoran lain di sekeliling pesawat ini parkir. Di kabin ini terdapat 64 meja yang setiap mejanya ditata untuk empat kursi.
Tak hanya menjual konsep yang oke, “Kami juga serius dalam menciptakan hidangan lezat maupun menciptakan tampilan menawan,” ungkap ungkap Ricardo Halomoan Siregar (37), manager resto ini Juaranya menu Nusantara Beragam makanan khas Nusantara, mulai dari olahan khas Bangka hingga Manado dihadirkan. Khusus bersantap di dalam kabin tersedia empat pilihan set menu. Setiap setnya dihidangkan untuk empat porsi. Lengkap dari appetizer hingga dessert.
Main course yang jadi andalan tempat makan ini ialah ragam olahan seafood khas Nusantara. Salah satunya yang tak dapat dilewatkan ialah menu ikan kue sambal dabu-dabu khas Manado. Tampilan dan platingnya yang menarik begitu menggugah selera. Warna cerah dari limpahan sambal dabu-dabu menutup ikan kue seberat sekitar 800 gram. Ikannya dibakar terlebih dahulu, sebelum disiram dengan sambal dabu-dabu. Sambal dabu-dabunya diolah terpisah, bahan-bahan berupa tomat hijau, cabe merah, cabe rawit, dan bawang merah ditumis dengan minyak sayur. Rasa pedas dan asam bersatu padu begitu nikmat dimakan bersama ikan yang gurih.
