Ada pendapat yang bilang, menu buka sebaiknya yang manis-manis supaya badan yang loyo cepat kembali segar. Tapi ada yang bilang sebaliknya, buka puasa sebaiknya jangan dengan menu yang manis-manis karena efeknya tidak baik bagi kesehatan Argumen kedua pendapat ini sebetulnya tidak bertentangan. Makanan minuman manis memang bisa menyegarkan sekaligus menyehatkan secara seketika. Tapi kalau terlalu manis dan terlalu banyak, efek buruknya memang akan lebih dominan.
Faktanya memang ada makanan manis yang menyehatkan, ada pula yang tidak menyehatkan. Secara gampang, kita bisa membedakan keduanya dengan cara sederhana, yaitu berdasarkan sifat alaminya. Makanan-minuman yang manis alami pada umumnya lebih menyehatkan daripada yang manisnya tidak alami. Berikut beberapa contoh menu manis yang menyehatkan Kurma Berbuka dengan beberapa biji kurma (satu hingga tiga buah) memang dianjurkan karena alasan ritual. Tapi di luar masalah agama, kurma memang makanan menyehatkan asalkan porsinya sedikit. Kurma mengandung banyak gula tapi gula ini terikat di dalam serat sehingga efeknya seperti makan buah pada umumnya. Selain itu, kurma juga mengandung serat, vitamin, mineral, antioksidan, juga sedikit protein yang berguna mengembalikan vitalitas tubuh usai berpuasa seharian.
Es buah Irisan buah tidak hanya memberi gula untuk energi seketika tapi juga vitamin, mineral, dan antioksidan, juga serat. Paling baik kalau kita menyiapkan sendiri minuman ini sebab es buah ala warung biasanya mengandung gula sangat banyak sampai rasanya manis sekali. Es buah yang menyehatkan harusnya es buah yang alami. Yang manisnya didominasi oleh saripati dari irisan buah-buahan, bukan dari gula, sirup botolan aneka rasa, atau susu kental manis. Buahbuahan seperti melon, semangka, anggur, kelengkeng, nanas, pepaya biasanya akan mengeluarkan nira yang manis ketika diiris.
