Tampilkan di aplikasi

Desa wisata Kalakijo Yogyakarta

Majalah Sedap - Edisi 09/2016
15 September 2016

Majalah Sedap - Edisi 09/2016

Di Yogyakarta, ingkung ayam kerap digunakan dalam berbagai upacara adat dan sebagai sesaji. Namun kini makanan khas Yogyakarta ini mulai sulit didapat. Untunglah ada orang Bantul, yang terpanggil melestarikan ingkung ayam ini.

Sedap
Adalah Sareh Supardi (54 tahun) dan Megarini Puspasari (32 tahun) yang punya inisiatif melestarikan ayam ingkung, khas kuliner Yogyakarta ini. Mereka membangun sebuah desa wisata di Desa Kalakijo, di kawasan Bantul, 35 km dari Yogyakrata. Nah, di desa ini terdapat beberapa rumah makan yang khusus menjual ingkung ayam. Setiap orang yang kepingin atau rindu menyantap ingkung, tinggal datang ke sini untuk menuntaskan kerinduan terhadap olahan ayam nan lezat ini. Resto khusus ingkung Ingkung ayam adalah olahan satu ekor ayam yang direbus bersama garam, gula jawa, lengkuas, jahe, bawang merah, bawang putih, dan daun salam. Bumbu ini dimasukkan ke dalam rongga dada ayam. Agar bumbu tak keluar, ayam diikat. Perebusan dilakukan di dalam santan di dalam kuali tradisional.

Perebusan dilakukan bisa sampai 2 jam supaya ingkung ayam empuk dan bumbunya meresap. Nah, hidangan inilah yang kerap disuguhkan saat upacara khusus oleh masyarakat Yogyakarta dahulu. Namun kini karena ingin praktis, orang mulai “melupakan” kehadiran si ayam ingkung ini. Tidak demikian dengan masyarakat Bantul. Warga Desa Kalakijo masih kerap menggunakan ingkung ayam di berbagai acara ritual tradisional. Salah satunya pada acara paguyuban warga desa. Hal ini lah yang menginspirasi Sareh untuk menjadikan ingkung ayam lebih dari sekadar suguhan dalam sebuah ritual tradisional.

Sareh lantas mendirikan restoran di dekat Desa Kalakijo, tahun 2009. Warung Ingkung Ndeso, namanya. Warung ini cukup menyedot pengunjung. Sehingga Sareh yang ketika itu memegang jabatan Kepala Dukuh Kalakijo, ingin semakin memberdayakan masyarakat dan dusun yang dipimpinnya. Bekerjasama dengan Yayasan Hoshizura, dibangunlah Desa Wisata Kalakijo tahun 2014 lalu. Ditandai dengan didirikannya tonggak rumah makan yang diberi nama Ingkung Kuali, di atas tanah milik desa.
Majalah Sedap di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI