Tampilkan di aplikasi

Sirop rempah dan selai organik yang nikmat serta berkhasiat

Majalah Sedap - Edisi 11/2016
17 November 2016

Majalah Sedap - Edisi 11/2016

Minuman berempah merupakan kekayaan dan warisan budaya kuliner Indonesia, terutama dari tanah Jawa. Sayang, proses pembuatannya yang dianggap rumit menjadikannya kurang populer dibandingkan kopi dan teh. Kendati kini sudah tersedia minuman berempah instan, masih banyak yang meragukan rasa dan khasiatnya. Retno Redwindsock (43 tahun) pun tergerak membuat Kebun Kita yang memproduksi sirop rempah dan selai yang praktis dan tentu saja nikmat plus berkhasiat.

Sedap
Kebun Kita muncul berawal dari ketertarikan Retno untuk mengembangbiakkan tanaman black octopus roselle atau bunga rosela afrika berbentuk mirip gurita hitam yang ia temui saat berkunjung ke Tunisia pada 2010. Rosela afrika ini berbeda dengan rosela yang biasa ia temui di Indonesia. Selain ukurannya jauh lebih besar dan warnanya lebih gelap, rasanya juga tak semasam rosela yang ia kenal. Sepulang dari Tunisia, Retno membawa 100 biji black octopus roselle dan mulai mencoba menanamnya. Dari 100 biji yang ia tanam, yang berhasil tumbuh hanya satu tanaman dengan satu bunga saja.

“Perawatannya sulit karena kendala cuaca dan kondisi tanah yang berbeda,” kata Retno. Dari satu bunga yang berhasil tumbuh tadi, Retno rawat dengan sangat telaten dibantu putrinya. Akhirnya, mereka berhasil membudidayakan rosela unik ini. Kini, di kebun pribadi seluas 500-an meter persegi telah dipenuhi black octopus roselle yang mengandung kalsium, vitamin C,D,B1,B2, magnesium, omega 3, beta-carotene, 18 asam amino esensial seperti lysine dan agrinine, serta kandungan vitamin C lima kali lipat lebih banyak dari anggur hitam dan 20 kali lipat dari jeruk. “Butuh waktu sekitar 4 tahun hingga rosela afrika dapat tumbuh sempurna. Tinggi tanamannya bisa mencapai 3 meter,” papar Retno.

Tak heran bila pada 2014 Retno baru bisa memproduksi rosela afrika dan mengolahnya menjadi minuman dan selai sehat dengan nama Kebun Kita. Bunga rosela yang helai kuntum bunganya mirip tentakel gurita berwarna merah kehitaman ini ketika sudah dipanen sebagian ditanam kembali. Sisanya digunakan untuk bahan utama minuman dan selai hasil eksperimen Retno. Semula, kata Retno, ia tak berniat menjual hasil percobaannya itu. “Hasil sirop dan selainya ternyata cukup banyak. Ketika saya suguhkan ke teman-teman, banyak yang suka rasanya. Karena banyak permintaan, akhirnya sirop dan selai black octopus roselle ini saya jual.”
Majalah Sedap di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI