Tampilkan di aplikasi

Untuk bekal sekolah

Majalah Sedap - Edisi 2/2017
16 Februari 2017

Majalah Sedap - Edisi 2/2017

Seorang teman saya baru saja mulai berbisnis katering bekal anak. Baru satu minggu berjalan, keluhan berdatangan. Rata-rata mengemukakan, makanan yang dibawakan sebagai bekal, enak dan sehat, tetapi anak-anak tidak suka. Pantas, ibunya tahu rasanya tidak enak. Soalnya si bekal dibawa pulang dan yang menyantap sang bunda. / Foto : Istock

Sedap
Untungnya, karena enak dan sehat, orang tua tidak lantas buru-buru menyetop bekalnya. Mereka malah memberi masukan, makanan apa yang sebaiknya dimasak untuk putra putrinya.

Ibu, membuka bisnis katering, tak bisa hanya enak saja. Makanan haru bervariasi dan satu yang penting sesuai dengan pangsa pasarnya, Ketika melayani pasar anak-anak, tentu tak bisa memasak bakwan jagung.

Hidangan pelengkap ini hanya disukai orang dewasa, Saya lalu teringat masamasa ketika anak-anak sekolah. Mereka suka ayam goreng yang kriuk-kriuk.

Supaya mudah dimakan, tentu tulangnya harus disingkirkan. Kalau tak disingkirkan, bentuknya harus kecil. Nah, sekarang sudah tahu, mengapa buah hati Anda kalau diajak ke supermarket, pergi menuju chiller. Karena di sana ada banyak pilihan ayam goreng siap hidang yang menurut mereka seenak buatan pakar masak dari resto berbintang lima.

Ayo, masak, Bu. Jangan sampai setelah tua pun, mereka mencari ayam goreng kemasan karena mengenang makanan yang disantap atau dibekali semasa kecil.

Biarkan mereka hanya mengenang hidangan yang dibuat sang bunda. Lezat, bersih, dan sehat.

Kita punya banyak resep ayam goreng tepung yang disebut anak-anak kriukkriuk tadi. Mulai dari chicken karage, chicken katsu, sampai chicken snitzel. Kalau sedang rajin, dulu, saya membuat ayam goreng yang sudah digiling lalu dibalur tepung. Intinya, sih, chicken snitzel juga karena ada chicken snitzel yang dibuat dari ayam giling. Ke dalam ayam giling, tentu sudah ditambahkan havermut dan berjuta sayur. Dengan imingiming si ayam berwarna warni, mereka dengan senang hati menyantapnya.

Sekarang “tipuan” saya itu sering jadi becandaan mereka.

Nah, kan, apa yang kita buat selalu dikenang mereka.

Begitu juga dengan yang tidak kita lakukan. Jangan kecil hati, Bunda kalau sampai hari ini Anda belum memasak di rumah dan membawakan mereka bekal hasil olahan tangan Anda. Masih banyak waktu untuk memperbaiki.
Majalah Sedap di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI