Seperti kue kering pada umumnya, pizzele terasa renyah atau keras. Ada juga yang membuatnya lembut dan kenyal tergantung dari bahan yang digunakan.
Pembuatannya mirip semprong. Adonan encer dituang ke dalam dua lempeng cetakan berbentuk bulat yang ditaruh di atas api sambil dibolakbalik hingga berwarna kuning keemasan.
Penghargaan orang Italia terhadap kue tradisionalnya terlihat dari hadirnya kue ini pada setiap kesempatan penting. Misalnya, saat pernikahan. Sangat aneh jika saat pernikahan, orang tidak menyuguhkan pizzelle. Bahkan ketika mereka menetap di luar negeri pun, kue ini tetap mereka sajikan pada peristiwa penting. Sekarang ini memang pizelle tak selalu disuguhkan di pesta pernikahan. Tetapi paling tidak di hari Natal dan Paskah, kue ini masih dibuat orang.
Kelangsungan kue ini terus dijaga. Orang tua mengajarkan anaknya membuat pizelle. Sang anak juga mengajarkan generasi berikutnya. Begitu seterusnya. Tak heran, pizzelle juga populer di negara-negara yang banyak orang Italianya seperti Kanada, AS, dan Australia.
Setiap bulan Juli, untuk merayakan salah satu santo mereka, orang Italia membawa makanan ke pusat kota. Sambil berjalan ke sana, mereka menggantung pizzelle di dahan-dahan pohon.
Kini pizzelle dibuat tak hanya bulat pipih, tetapi bisa digulung, kerucut, atau keranjang lalu diisi adonan krim dan almond.
Pizzelle yang tidak diisi pasti mengingatkan kita pada kue semprong, bukan. Nah, tak ada salahnya mencoba semprong italia yang berempah ini.
