Kita biasanya akan langsung mengaitkan jerawat dengan makanan karena jerawat muncul akibat penyumbatan pori-pori kulit oleh minyak. Sebetulnya tidak sesederhana itu. Minyak yang menyumbat pori-pori adalah minyak yang secara alami memang diproduksi oleh kelenjar sebum di kulit kita.
Bila seseorang memiliki tipe kulit berminyak, tidak berarti karena dia terlalu banyak makan makanan berminyak, melainkan karena memang secara genetik demikian. Sementara makanan bisa berkaitan dengan jerawat melewati mekanisme hormonal.
Jadi, gizi makanan memengaruhi produksi hormon lalu hormon ini mempengaruhi jerawat. Oleh karena itu, bila kita ingin memanfaatkan diet untuk meredakan jerawat, diet itu haruslah mengoreksi pola makan kita yang tidak seimbang.
• Kenali Dulu Jerawatnya Jerawat bisa muncul di mana saja. Jerawat di wajah pada umumnya memiliki karakter yang berbeda dengan jerawat di punggung. Yang timbul di muka pada umumnya disebabkan perubahan hormonal.
Tetapi jerawat yang timbul di punggung biasanya lebih banyak dipicu oleh pola hidup. Misalnya, penggunaan pakaian yang tidak ramah keringat. Namun jika di daerah leher pun sering berjerawat, kita patut curiga. Penyebabnya bukan makanan atau hormon seks. Mungkin saja tipe kulit kita yang memang mudah meradang.
Sebagai orang awam, kita tentu sulit membedakan mana jerawat hormonal dan mana yang diakibatkan pola hidup yang salah. Solusi gampangnya, jauhi saja semua pola hidup yang merangsang terjadinya radang di kulit. Sementara itu, jerawat yang diakibatkan siklus menstruasi tentu tidak bisa dilawan dengan sumber makanan. Tetapi, diet yang tepat bisa mencegah jerawat menjadi lebih buruk.
