Tampilkan di aplikasi

Plus minus makan cabai

Majalah Sedap - Edisi 09/2018
3 September 2018

Majalah Sedap - Edisi 09/2018

Sejak lama, cabai sudah menjadi unsur penting di dalam beragam masakan khas Nusantara. / Foto : Istimewa

Sedap
Dari sudut pandang kesehatan, aturan umum makan cabai sebetulnya sama dengan aturan minum jamu. Dalam dosis sedikit bisa bermanfaat, tetapi dalam dosis tinggi bisa berbahaya. Masalahnya, kita tidak tahu persis berapa dosis aman dan dosis berbahaya dari cabai.

Senyawa utama cabai yang membuat lidah terbakar adalah kapsaisin. Kandungan kapsaisin sebetulnya sangat kecil, hanya sekitar 1 mg tiap 1 buah cabai rawit merah ukuran sedang. Akan tetapi, kapsaisin merupakan zat pengiritasi yang sangat kuat, sehingga kandungan sekecil itu pun sudah bisa membakar lidah kita.

Di luar kapsaisin, sebetulnya masih banyak kandungan lain yang ada di dalam cabai, seperti provitamin A, vitamin C, bahkan vitamin E. Namun oleh karena kandungan kapsaisinnya yang terasa dominan, zat-zat lain menjadi tidak signifikan. Pasalnya, kita tidak mungkin makan cabai dalam jumlah banyak, seperti kita makan sayur atau buah, kan?

Batas Wajar Makan Cabai. Daya tahan tiap orang terhadap kapsaisin berbeda-beda. Ini dipengaruhi oleh kebiasaan. Orang yang mudah sakit perut saat makan sambal, misalnya, bisa saja lama-lama menjadi penggemar cabai jika dibiasakan terus makan pedas. Sedikit demi sedikit tubuh bisa beradaptasi dengan zat pedas.

Kadar kapsaisin cabai sangat bervariasi. Oleh karena tidak ada batas standar maksimal yang boleh dimakan, kita bisa menggunakan pedoman sederhana saja. Anggaplah dosis tinggi kapsaisin adalah belasan miligram per hari, sementara 1 butir cabai rawit mengandung 1 mg kapsaisin. Maka, dalam sehari kita cukup membatasi cabai maksimal belasan butir saja.

Sekali lagi, tak ada batas standarnya. Namun yang lebih tahu kemampuan kita adalah diri kita sendiri. Jika kita makan rujak dengan 3 buah cabai saja sudah terasa terlalu pedas bagi kita, berarti itulah batas kemampuan kita terhadap rasa pedas.
Majalah Sedap di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI