Tampilkan di aplikasi

Kopi hijau bikin langsing & awet muda?

Majalah Sedap - Edisi 09/2018
3 September 2018

Majalah Sedap - Edisi 09/2018

Sejak dipromosikan Dokter Oz pada 2012 lalu, kopi hijau populer sebagai suplemen pelangsing tubuh. / Foto : Istimewa

Sedap
Apa, sih, yang membedakan kopi hijau dengan kopi hitam? Pada dasarnya hanyalah terletak pada proses pengolahannya saja. Kopi hitam menjalani proses sangrai, sementara kopi hijau tidak. Oleh karena tidak dipanaskan, warna biji kopinya terlihat masih hijau kelabu.

Kandungan utama biji kopi mentah adalah asam klorogenat, kafein, dan zat sepat tanin. Perlu diketahui, sebagian zat asam klorogenat akan rusak saat biji kopi disangrai. Pada kopi robusta, kandungan asam klorogenatnya lebih banyak dibandingkan kopi jenis arabika.

Nah, zat asam inilah yang diklaim sebagai senyawa yang bisa melangsingkan tubuh. Oleh karena kandungan asamnya tinggi, efek kopi hijau pada saluran cerna menjadi lebih kuat daripada kopi hitam. Pada orang yang lambungnya sensitif, kopi hijau bisa mencetuskan sakit mag.

Itulah sebabnya bila kita hendak mencoba suplemen kopi hijau ini, pastikan dahulu lambung kita sehat. Pada saluran cerna, kopi hijau memang bisa mengurangi penyerapan lemak. Maka, hal inilah yang menjadi salah satu alasan pemanfaatan kopi hijau untuk menurunkan berat badan. Akan tetapi, efek sampingnya adalah penyerapan sebagian vitamin dan mineral juga akan terganggu.

Antioksida bikin awet muda. Untuk jangka panjang, konsumsi rutin kopi hijau memang bisa membantu menurunkan berat badan. Apalagi kandungan kafeinnya juga bisa merangsang pembakaran kalori. Namun penurunan berat badan ini tidak terjadi drastis.

Jika kita berharap berat badan turun sampai 5 kg dalam sebulan, itu artinya kita harus minum kopi hijau dalam jumlah yang sangat banyak. Tentu saja cara ini jelas tidak sehat. Pasalnya, semua manfaat kopi hitam juga bisa kita dapatkan dari kopi hijau.
Majalah Sedap di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI