Tampilkan di aplikasi

Lima strategi perbaiki tata kelola kebun sawit

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3742
12 Maret 2018

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3742

Komoditas kelapa sawit dengan produknya crude palm oil (CPO) kerap mendapat tuduhan negatif. / Foto : Dok. Sinta

Sinar Tani
Komoditas kelapa sawit dengan produknya crude palm oil (CPO) kerap mendapat tuduhan negatif. Bahkan kampanye hitam terus dilakukan berbagai pihak untuk memperlemah daya saing produk yang selama ini menjadi pendulang devisa negara.

Kampanye negatif bukan hanya oleh pihak yang tidak menyukai pro­duk minyak sawit, tapi juga konsumen yang sebenarnya ingin memanfaatkan turunnya harga untuk membeli produk sawit Indonesia. Sinyal tersebut dilontarkan Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian, Bambang saat Diskusi Selamatkan Ekono­mi dengan kelapa Sawit yang digelar Forum Wartawan Per­tanian (Forwatan) di Jakarta, Rabu (7/3).

“Konsumen sawit berharap bisa membeli sawit dengan harga murah. Mereka menabuh genderang agar daya sawit lemah, tapi tidak mereka juga tidak setuju sawit dihabiskan. Dengan demikian mereka bisa membeli harga sawit dengan murah,” kata Bambang. Karena itu Bambang meng­ingatkan, kalangan industri kelapa sawit dan berbagai pihak untuk tidak dengan permainan mereka.

Namun sebaliknya untuk menunjukkan bahwa sawit adalah emas hijau perkebunan. Setidaknya ada enam strategi yang pemerintah siapkan untuk memperbaiki pengelolaan kebun sawit. Pertama, pendataan total seluruh kebun sawit, baik milik swasta, negara maupun rakyat. Untuk itu menurut Bambang, harus ada gerakan massif di provinsi dan dukungan Pemda untuk mendata total setiap kebun yang ada di kabupaten.

Setelah pendataan total, lanjut Bambang, identifikasi kebun mana yang masuk dalam kawasan hutan. Lalu detailkan. Apakah yang ada di kawasan hutan untuk digunakan atau dikembalikan ke hutan konversi? “Bagi petani yang sudah tanam di taman nasional atau dalam kawasan hutan direlokasi. Kita arahkan menggunakan anggaran Badan Pengelola Dana Kebun Sawit. Untuk membantu petani yang direlokasi dari kawasan hutan,” tuturnya.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI