Program Upaya Khusus (Upsus) peningkatan padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, gula dan daging sapi terus digalakkan ke berbagai daerah. Program ini ditujukan agar Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangannya dari produksi dalam negeri, yakni dari para petani di perdesaan di seluruh wilayah Indonesia.
Harapannya peningkatan pangan dari produksi dalam negeri ini sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan para petaninya. Keberhasilan Upsus adalah juga berdampak pada meningkatnya kesejahteraan warga di perdesaan. Kegiatan penyuluhan pertanian dihadirkan menyatu dengan program Upsus untuk memastikan para petani bisa mening katkan produksi pangan sekaligus pendapatannya mening kat sehingga mereka lebih sejahtera.
Badan Penyuluhan dan Pengem bangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menghadirkan para Penyuluh Pertanian (PPL) dalam setiap program Upsus untuk mendampingi dan mengawal petani menyukseskan program tersebut. Supaya peran penting PPL efektif dalam mendampingi petani, BPPSDM Pertanian melakukan peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian di berbagai wilayah Indonesia.
“Peningkatan kapasitas PPL ini adalah agar mereka dapat mempercepat proses peningkatan produksi dan produktivitas melalui upaya untuk mendorong gerakan petani secara masif dalam percepatan tanam,” jelas Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Siti Munifah dalam pertemuan Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian se-Kabupaten Banyuasin (7/6).
Menurut Siti Munifah kinerja Penyuluh Pertanian harus terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan. “Oleh karena itu penilaian kinerja penyuluh pertanian PNS dan THL-TB Penyuluh Pertanian, diharapkan dapat berjalan efektif,” tambahnya.
Di Aula SMKPP Sembawa itu, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Siti Munifah menegaskan bahwa kebijakan penilaian Kinerja Penyuluh Pertanian dengan Indikator Kinerja Penyuluh Pertanian (IKPP) PNS dan THLTB dalam rangka mendorong dan mengetahui capaian hasil kinerja penyuluh pertanian.
