Tampilkan di aplikasi

Melody Eks-JKT48, kaum muda jangan malu bertani

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3757
2 Juli 2018

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3757

Berlatar pendidikan pertanian semasa kuliah, Melody Nurramdhani Laksani (eks JKT48) kini tengah sibuk promosi menjadi Duta Persahabatan bidang Pangan dan Pertanian Jepang-ASEAN. / Foto : dok. Sinar Tani

Sinar Tani
Berlatar pendidikan pertanian semasa kuliah, Melody Nurramdhani Laksani (eks JKT48) kini tengah sibuk promosi menjadi Duta Persahabatan bidang Pangan dan Pertanian Jepang-ASEAN. Dirinya bahkan mengajak agar kaum muda jangan malu bertani.

Lepas dari hingar bingar dunia keartisan dan idol grup yang telah membesarkan namanya, Melody Nurramdhani Laksani yang lebih dikenal sebagai Melody ini tengah melakukan beberapa perjalanan ke beberapa negara tetangga. Bukan untuk pentas sebagai seorang artis, kunjungan Melody untuk membicarakan proyek pertanian antara Jepang-Asean.

Melody mengaku merasa ada kebanggaan tersendiri bisa ikut turun tangan soal pertanian. “Tugas aku di sini adalah menjadi public relation untuk generasi muda supaya peduli akan sektor pertanian,” ucapnya.

Sebagai seorang alumni jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Melody mengaku bercita-cita ingin menjadi Menteri Pertanian Indonesia suatu saat nanti. Karena itu, dalam setiap kesempatan Melody selalu berusaha mengajak anak muda Indonesia peduli dengan pertanian dengan dimulai dari diri sendiri.

Misalnya, menanam hidroponik di rumah. Dengan demikian, jika biasanya untuk bisa mengkonsumsi cabai dari membeli, kini sekarang menanam sendiri di pekarangan rumah. “Jadi mulai dari hal yang kecil lebih peduli dengan pertanian,” ujarnya.

Melody melihat bagaimana Indonesia mempunyai potensi besar yang tidak kalah dengan negara lainnya. Karena itu, ia berharap ada kepedulian dari generasi muda untuk membangun pertanian. “Generasi muda Indonesia jangan takut berkecimpung di dunia pertanian karena di masa depan berperan aktif dalam memajukan pertanian,” pesannya.

Gadis kelahiran 24 Maret 1992 ini mengakui bidang pertanian memang kalah populer ketimbang sektor lainnya karena asumsi lapangan kerja yang terbatas. Padahal sektor pertanian tidak melulu soal bertani di sawah, tapi dengan adanya teknologi bertani bisa menjadi lebih mudah.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI