Tampilkan di aplikasi

Petani dan babinsa proaktif kawal pupuk bersubsidi

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3769
1 Oktober 2018

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3769

Sebagai sarana produksi pertanian yang strategis, masih saja terdapat celah penyimpangan dalam pendistribusiannya terlebih menjelang musim tanam.

Sinar Tani
Pupuk bersubsidi ibarat ”gula” selalu menjadi incaran banyak pihak. Sebagai sarana produksi pertanian yang strategis, masih saja terdapat celah penyimpangan dalam pendistribusiannya terlebih menjelang musim tanam. Karenanya petani bersama Babinsa diminta proaktif untuk mengawalnya.

Petani bersama Babinsa Desa Kertak Empat, Kabupaten Banjar Jawa Barat selama ini berkolaborasi dengan PPL, Gapoktan dan Ketua RT melaksanakan kegiatan peng awasan dan pengecekan pupuk bersubsidi di Kios Argo Lestari. Kegiatan ini dilakukan, dalam rangka mendata, mengecek sekaligus melakukan pengawasan persediaan pupuk untuk para petani di wilayah Kecamatan Pangaron khususnya Desa Kertak Empat.

Danramil-02/Pangaron Kapten Inf Kurmanto mengatakan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Pangaron mengadakan kegiatan-kegiatan baik pendampingan ke kelompok tani (poktan) dalam penyiapan lahan, penyiapan benih, penanaman dan panen maupun pengawasan, pengecekan dan pendataan terhadap distribusi pupuk bersubsidi yang ada di wilayah.

Langkah tersebut diapresiasi oleh Direktur Pupuk dan Pestisida, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Muhrizal Sarwani. Menurutnya, peran proaktif masyarakat khususnya petani dan Babinsa sangat diharapkan agar tak terjadi kelangkaan pupuk. “Kita di pusat siapkan langkah-langkah antisipasi tapi tetap peran proaktif untuk mengawal harus dilakukan di daerah,” tukasnya.

Untuk diketahui, hingga sekarang pola distribusi subsidi dilakukan secara tertutup dan sudah sangat ketat lantaran melibatkan banyak instansi mulai dari perangkat Dinas Pertanian, DPR/DPRD, TNI hingga KPK. Namun, fakta di lapangan berkata lain, karena masih ada keluhan petani susah mendapatkan pupuk bersubsidi. “Kelangkaan yang dimaksud itu karena memang jatah bulanan mereka (petani) sudah habis,” tuturnya.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI