Tampilkan di aplikasi

Langkah antisipatif atasi kekeringan di Lombok Timur

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3771
15 Oktober 2018

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3771

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, pasca gempa lahan pertanian di Kabupaten Lombok Timur mengalami kekeringan.

Sinar Tani
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, pasca gempa lahan pertanian di Kabupaten Lombok Timur mengalami kekeringan. Sumber air yang sepanjang sejarah tidak pernah kering, kini tak menyisakan air. Embung bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang terbuat dari geomembran dinyatakan aman. Namun beberapa sumber mata air kering.

Perpipaan juga ada yang rusak. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan, Pending Dadih Permana pun secara cepat langsung terjun ke lapangan. Pihaknya memimpin langsung tindakan antisipatif untuk menyelamatkan tanaman masyarakat setempat yang belum saatnya panen dan membutuhkan air,” ujar Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Lombok Timur, Sahri.

Segera dipersiapkan irigasi air dangkal sebanyak 12 unit untuk menyelamatkan tanaman. Beberapa saluran irigasi terpantau juga harus direhabilitasi. Perlunya rehabilitasi saluran sudah dilaporkan ke provinsi dan sudah diajukan ke pusat. Ketua Kelompok Tani Horsela di Desa Sembalun Lawang, Minardi mengatakan, untuk meng atasi permasalah kekurangan air saat ini akan dibuat sumur dangkal.

“Kami akan membuat sumur dangkal menggunakan mesin bor itu. Nah itu kita harapkan nanti untuk mengatasi permasalahan kekurangan air seperti yang sekarang terjadi,” pungkasnya. Sistem pompa dari sumur bor bisa digunakan untuk seharian. Diistirahatkan satu jam, lalu bisa dipakai untuk memompa lagi.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI