Tampilkan di aplikasi

Yuk konsumsi mie Nusantara

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3774
12 November 2018

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3774

“Mie-nya enak. Lebih enak mie ini dari yang biasanya,” ucap Malika, siswi SD Tugu Rimba

Sinar Tani
Mie yang mereka konsumsi adalah Mie nusantara yang terbuat dari bahan baku pangan lokal yakni sagu, hanjeli, sorghum, jagung dan ubi kayu. Mie memang menjadi santapan favorit masyarakat Indo nesia. Sayangnya selama ini mie yang banyak dikonsumsi masyarakat umumnya terbuat dari bahan baku impor (terigu). Bahkan kini ketergantungan masyarakat terhadap terigu semakin tinggi dari tahun ke tahun.

Terlihat dari kenaikan konsumsi terigu nasional dari 15,5 kg/kapita/tahun pada tahun 2008 menjadi 25 kg/ kapita/tahun pada tahun 2018. Artinya, meningkat 1 kg/kapita/ tahun. Hal ini tentunya membuat beban devisa negara semakin meningkat. Padahal di sisi lain, Indonesia adalah negara terbesar kedua di dunia dalam keragaman hayati.

Bahkan memiliki berbagai sumber daya lokal yang bisa dikembang kan sebagai pangan pokok. “Karena itu daerah yang selama ini pernah mengonsumsi pangan lokal akan kita bangkitkan kembali,” kata Kepala Badan Litbang Pertanian, M. Syakir usai membuka Pangan Lokal Fiesta di Bogor. Pemerintah berharap dengan peluncuran mie berbahan baku pangan lokal ini dapat mengurangi ketergantungan produk pangan berbahan baku impor. “Kita sudah lebih 20 tahun memakan tepung impor. Ini harus kita ubah pelanpelan,” ujarnya.

Potensi Besar Pangan Lokal Jika melihat potensi pangan lokal, memang peluang pengembangan produk pangan, termasuk mie dan jenis kue dari bahan pangan lokal sangat lah besar. Misalnya, pangan sagu, Indonesia mempunyai hutan sagu terbesar di dunia mencapai 5,5 juta ha atau mendekati 85% populasi sagu dunia. Sayangnya potensi ini belum dikembangkan dengan baik.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI