Saya melihat sektor pertanian pada tahun 2019 masih prospektif dan menarik. Bahkan, sejak Kementerian Pertanian memberlakukan mekanisasi pertanian kurun 4 tahun terakhir, usaha di bidang pertanian dari hulu maupun di hilir diperkirakan akan makin berkembang.
Saya melihat sektor pertanian pada tahun 2019 masih prospektif dan menarik. Bahkan, sejak Kementerian Pertanian memberlakukan mekanisasi pertanian kurun 4 tahun terakhir, usaha di bidang pertanian dari hulu maupun di hilir diperkirakan akan makin berkembang.
Karena itu saya berharap dengan peningkatan produksi, pemerintah memberikan perlindungan kepada petani. Jangan sampai melakukan impor beras pada tahun 2019. Seperti yang dijanjikan Bulog, setidaknya sampai pertengahan tahun depan tak ada impor beras.
Sebab, kalau ada impor beras, petani tak lagi bersemangat menanam. Kalau ada impor mereka kawatir tak bisa menikmati harga. Dengan bertumbuhnya ke giatan pertanian, bisnis bi dang perbenihan (padi, hortikultura, dan perkebunan) pada tahun 2019 juga makin prospektif. Karena, permintaan benih unggul, khususnya padi tahun ini saja cukup banyak.
Sayangnya, ketersediaan benih unggul masih terbatas, hanya sekitar 50% dari kebutuhan petani. Apalagi untuk benih hibrida masih kurang. Kami juga berharap, benih unggul dan hibrida yang dijual ke petani jangan terlalu mahal. Untuk itu pemerintah harusnya menggandeng sejumlah petani menjadi penangkar benih.
Untuk melindungi petani, kami juga berharap, tahun depan program asuransi usaha tani padi (AUTP) tetap dilanjutkan. Sebab, dalam kurun 2-3 tahun terakhir manfaat asuransi pertanian tersebut sangat dirasakan petani. Prinsipnya petani kan butuh jaminan. AUTP merupakan salah satu jaminan ketika sawah mereka terkena banjir, kekeringan dan serangan OPT. Tentunya preminya masih disubsidi pemerintah.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.